Bangkai Burung Hantu Sebabkan Ayah dan Anak Meninggal
Keduanya meninggal pada tanggal 25 dan 26 Maret, dan sudah dimakamkan di TPU Selapajang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Berdasarkan hasil penelusuran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tangerang, dua korban flu burung yakni N (40) dan putranya M (2) sempat melakukan kontak dengan unggas yang mati sebelum akhirnya terserang virus H5N1.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, N dan M yang merupakan warga Perum Puri Permata Taman Buah, Cipondoh, Kota Tangerang meninggal akibat positif mengidap virus H5N1 atau flu burung.
Keduanya meninggal pada tanggal 25 dan 26 Maret, dan sudah dimakamkan di TPU Selapajang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tangerang, Iis Aisyah Rodiah pada Jumat (27/3/2015) mengatakan, N dan M rupanya sempat melakukan kontak fisik dengan seekor burung hantu yang mati.
"Kontak fisik mereka lakukan saat sedang berlibur ke rumah orangtua Bapak N di Bogor pada tanggal 8 Maret lalu. Orangtuanya memelihara berbagai macam unggas, dan kebetulan kemarin ini burung hantunya mati," kata Iis.
Gejala flu burung pun mulai timbul pada tanggal 17 Maret, dimana M mengalami demam tinggi dan dibawa ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.
"Beberapa hari berikutnya, yakni tanggal 21 Maret, giliran Bapak M yang mengalami sakit serupa, dan dibawa ke Rumah Sakit Husada Insani Tangerang. Bapak N menghembuskn nafas terakhir pada tanggal 24 Maret, lalu anaknya menyusul dua hari kemudian," kata Iis.
Dari hasil pemeriksaan sampel darah di Kementerian Kesehatan, M dan N dinyatakan positif terserang virus H5N1. (Banu Adikara)