Habis Makan Bumbu Ini, Warga Banyak yang Batuk
Sebelum digerebek, pabrik bumbu yang diduga menggunakan bahan kadaluarsa dikenal tertutup
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebelum digerebek, pabrik bumbu yang diduga menggunakan bahan kadaluarsa dikenal tertutup dan tidak pernah memperkenankan warga untuk masuk ke dalam rumah.
Caswati (41), warga Kampung Rawa Bugel RT 02 RW 03 Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pemilik pabrik tersebut hanya diam saat rumahnya digeruduk polisi pada Selasa (14/4/2015) pagi.
Dari beberapa laporan, sejumlah konsumen yang mengkonsumsi barang hasil produksinya, banyak yang menderita penyakit batuk. Berbekal informasi itu, kata Rudi, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Saat dilakukan pemeriksaan, benar saja polisi mendapati bahan baku produksi miliknya berasal dari bahan yang telah kadaluarsa.
"Pelaku tidak pernah merinci soal komposisi bumbu tabur goreng hasil produksinya. Padahal informasi itu sangat penting di mata konsumen," kata Komisaris Besar Rudi Setiawan, Kapolresta Bekasi Kota di lokasi penggerbekan pada Selasa (14/4/2015) siang.
Kepada polisi, Caswati mengaku barang hasil produksinya ia jual ke beberapa konsumen yang ada di daerah Bekasi.
Para pelanggannya yang mayoritas penjual jajanan di sekolah-sekolah ini, biasa membeli bumbu tabur goreng langsung ke rumahnya. Dalam sehari, dia bisa memproduksi sebanyak 100 kilogram bumbu tabur goreng. (Fitriandi Al Fajri)