Pelanggan PSK Online Macam-macam, Ada Pelajar, Pejabat, dan Lainnya
"Waktu itu ada yang dapat klien di bawah umur, masih sekolah," kata Mami.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan semakin terbukanya bisnis prostitusi online, maka terbuka pula kesempatan berbagai lapisan masyarakat untuk masuk ke dalam dunia prostitusi.
BACA: Beberapa Istilah yang Dipakai Para PSK Online
Mami (32), perempuan yang hampir tujuh tahun lebih berkecimpung di dunia prostitusi online, mengungkapkan berbagai macam pelanggannya, termasuk anak-anak.
"Waktu itu ada yang dapat klien di bawah umur, masih sekolah," kata Mami kepada Kompas.com di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015).
Tak jarang hatinya pun terketuk saat mendapati pelanggannya masih sekolah. Ia pun kerap kali memotong harga bagi para pelanggan yang masih di bawah umur.
"Kadang-kadang kita sedih. Balikin duitnya. Misalnya Rp 1 juta, ini duit sekolah ya Dek? Ini kita potong, ini buat kamu, Dek, kita terima Rp 300.000 aja," ungkap Mami.
BACA JUGA: Twitter Banyak Dipakai Para PSK Online Mencari Pelanggan
Mami tak menampik dirinya kerap kali menjamu para pejabat. Para pejabat biasanya lebih memilih di hotel-hotel yang kelasnya lebih mahal.
Bahkan, kata Mami, dirinya sempat melayani seorang pemuka agama.
Ia kaget bukan kepalang saat menyambangi pemuka agama tersebut di salah satu hotel berkelas di Jakarta.
"Yang bener, Pak?" kata Mami saat itu kepada alim ulama.
Mami pun menceritakan bahwa pemuka agama tersebut menjawab bahwa dirinya juga manusia.
Dengan demikian, Mami diminta untuk tidak heran menanggapi soal ini.
"Gue sih asal dibayar aja," ungkap Mami.
Namun, Mami bercerita, selama ia menjadi induk semang bagi para "angel"-nya, para pria hidung belang kebanyakan datang dari luar wilayah Jakarta.
"Kebanyakan dari Bandung, ya," kata Mami.
Saat ditanya alasannya, Mami pun menjawab bahwa biasanya para lelaki hidung belang tersebut mencari pengalaman.
Selain itu, mungkin para lelaki ini takut ketahuan belangnya jika bermain di daerah mereka. [BERSAMBUNG,....]
Penulis: Kahfi Dirga Cahya