Sang Ayah Tak Yakin Surat Wasiat Ditulis Akseyna
Dia mengaku sudah membandingkan tulisan kertas yang ditemukan di kamar kos Akseyna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolonel Sus Mardoto, ayah kandung mendiang Akseyna Ahad Dori(18), mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan IPA Universitas Indonesia (UI) yang tewas di Danau Kenanga UI beberapa waktu lalu,yakin surat wasiat bukan tulisan tangan anaknya.
Dia mengaku sudah membandingkan tulisan kertas yang ditemukan di kamar kos Akseyna dan disebut-sebut semacam surat wasiat anaknya itu dengan tulisan asli Akseyna dari buku catatannya.
Dari perbandingan itu, Mardoto meragukan bahwa tulisan di kertas atau surat wasiat itu adalah tulisan tangan Akseyna.
Dari sana, kata Mardoto, maka ia tidak yakin kalau anaknya itu tewas bunuh diri di Danau Kenanga UI.
Hal itu dikatakan Mardoto sesaat sebelum menjalani pemeriksaan atau memenuhi panggilan polisi di Mapolresta Depok, Jumat (17/4/2015) pagi.
"Kami sudah membandingkan tulisan di kertas itu dengan tulisan Akseyna. Dari perbandingannya, kami tidak yakin tulisan di kertas adalah tulisan Akseyna. Banyak perbedaan," kata Mardoto.
Karenanya, Mardoto mengaku sangat tidak yakin anaknya bunuh diri.
"Sejak awal saya sebutkan, kami tidak yakin Akseyna bunuh diri," ujarnya.
Seperti diketahui jenazah Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI beberapa waktu lalu.
Saat itu ditemukan jenazah mengenakan tas ransel berisi sejumlah batu pemberat. Temuan tas ransel berisi batu menimbulkan dugaan Akseyna tewas dibunuh.
Namun setelah jenazah teridentifikasi polisi menemukan kertas berisi tulisan dari kamar kos Akseyna. Surat itu ditemukan rekan dekat Akseyna, Jibril yang lalu menyerahkannya ke ayah Akseyna.
Tulisan pada secarik kertas itu adalah 'will not return for please don't search for existence, my apologies for everything enternally'.
Dari tulisan ini, dugaan Akseyna melakukan bunuh diri lalu muncul. Dari semuanya Polisi belum dapat menyimpulkan apakah Akseyna bunuh diri atau dibunuh.
Polda Metro Jaya masih memeriksa tulisan di kertas itu dengan tulisan asli Akseyna di buku catatannya.
Pemeriksaan dilakukan secara terukur di laboratorium forensik (Labfor) Polri. Hasil pemeriksaan akan bisa diketahui Sabtu (18/4/2015) atau Minggu (19/4/2015). Dari sana diharapkan didapat bukti dan kesimpulan, apakah Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri. (Budi Sam Law Malau)