Gubernur Ahok: Saya Bukan Pendukung Jatah Perempuan
"Saya bukan pendukung jatah perempuan. Bagi saya perempuan mampu bersaing kok. Kalau kamu memang hebat ya silakan," ungkapnya.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menolak menjatah jabatan untuk perempuan maupn laki-laki dalam Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kita tidak membedakan perempuan dan laki-laki. Semua kesempatannya sama. Kalau hasil tesnya bagus, silakan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Di bawah kepemimpinan Ahok, banyak perempuan menjadi kepala dinas seperti Kepala Bappeda. Dalam penempatan seseorang untuk sebuah jabatan, Ahok tak melihat jenis kelamin tapi kemampuan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun meyakini bila perempuan saat ini mampu bersaing dengan laki-laki. "Saya bukan pendukung jatah perempuan. Bagi saya perempuan mampu bersaing kok. Kalau kamu memang hebat ya silakan," ungkapnya.
Ia justru menilai adanya jatah posisi jabatan untuk perempuan, merupakan sebuah penghinaan buat kaum perempuan.
"Kenapa mesti pakai jatah-jatah perempuan harus sekian persen? Berarti kamu menghina perempuan. Di DKI kalau terbukti 90 persen lebih (perempuan) hebat, ya silahkan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.