TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kebijakan PT Angkasa Pura II yang hendak melegalkan taksi gelap yang beroperasi di Bandara Soekarno Hatta masih menuai kontroversi dan pro kontra.

Pihak Bandara Soekarno Hatta pun memiliki pemahaman sendiri terhadap eksistensi taksi gelap.

Senior General Manager Bandara Soekarno Hatta, Zulfahmi pada Rabu (22/4) mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa taksi gelap sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri di bandara.

"Taksi gelap memang memiliki konotasi negatif sebagai pelanggar hukum. Tapi di sisi lain, harus diakui mereka sudah punya peminat sendiri. Kendaraan yang digunakan rata-rata kendaraan yang bisa mengangkut banyak penumpang dan memuat barang-barang penumpang," kata Zulfahmi.

Ditambah lagi, kata Zulfahmi, beberapa penumpang sudah memiliki langganan taksi gelap tetap yang memang sudah bisa menjemput atau mengantar mereka.

"Jadi penumpang sudah melakukan telepon terlebih dahulu dan meminta mereka menunggu. Walau demikian, hakikatnya taksi gelap itu memang tidak boleh ada. Mengutip keinginan Dirut PT Angkasa Pura II, akan kami kuningkan," kata Zulfahmi lagi. (Banu Adikara)