Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Fakta Petunjuk Ace Bunuh Diri atau Dibunuh

Polisi belum belum bisa menentukan apakah Akseyna Ahad Dori alias Ace (18) dibunuh atau bunuh diri dalam satu bulan ini

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Fakta Petunjuk Ace Bunuh Diri atau Dibunuh
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Tulisan di surat wasiat Akseyna. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi belum belum bisa menentukan apakah Akseyna Ahad Dori alias Ace (18) dibunuh atau bunuh diri dalam satu bulan ini.

Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia ini ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3/2015).

Ada beberapa kejanggalan sampai akhirnya polisi bingung menentukan Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri.

Salah satu kejanggalan adalah ditemukannya surat wasiat Akseyna di kamarnya. Tapi penemunya adalah rekan dekat Akseyna, yakni Jibril (18) yang datang mencari Akseyna ke kamarnya tiga hari usai penemuan jenazah di danau, tapi belum diketahui identitasnya.

Walau polisi masih bingung, namun sampai sebulan ini sudah ada beberapa fakta terungkap yang bisa menggambarkan Akseyna bunuh diri atau dibunuh. Demikian fakta-faktanya :

Fakta Bunuh Diri

- Ketua Departemen Biologi UI menunjukkan IPK Akseyna terus turun. Di semester 1 dan 2, IPK-nya 4,0. Tapi kini di semester 4 IPK-nya hanya 2,5.

Berita Rekomendasi

- Akseyna kecewa tak diikutsertakan dalam olimpiade nasional. Dia menceritakan ini ke ibunya.

- Ada surat wasiat yang dianggap janggal. Sebab ditemukan oleh rekan dekatnya, Jibril, tiga hari setelah jenazah Akseyna ditemukan, tetapi belum diketahui identitasnya saat Jibril menemukan surat itu. Jibril mengaku datang ke kos karena disuruh tante Akseyna. Tapi orangtua Akseyna membantah ada yang mengutus Jibril datang. Akibatnya rekan dekat Akseyna selama 1,5 tahun ini jadi dicurigai.

Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto, mengatakan, hasil analisa Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri (Puslabfor) menyebut tulisan tangan itu asli milik Akseyna, setelah membandingkannya dengan tulisan di buku harian Akseynaa. Kini tinggal hasil analisa tanda tangan di surat wasiat yang belum diketahui keasliannya. Puslabfor masih menganalisanya.

- Polisi tak dapat menunjukkan motif apabila Jibril dianggap pembunuh Akseyna.

- Tak ada barang berharga Akseyna yang hilang. Dia meninggalkan dompet, ponsel, dan laptop miliknya di kamar kosnya.


- Pantauan Warta Kota, di sisi timur lokasi Danau Kenanga UI diketahui selalu ramai pemancing. Itu berseberangan dengan lokasi jenazah Akseyna ditemukan tewas. Salah seorang pemancing, Sugiarto (45), mengatakan, tapi tak ada pemancing yang sadar ada keributan di sisi barat atau ada suara air berkecipak disana di malam Akseyna diduga tewas tenggelam pada Rabu (25/3/2015). Padahal suara jala dilempar saja bisa terdengar. Sugiarto yakin di hari Rabu (25/3/2015) dia memancing sejak pukul 19.00 sampai dengan sekitar pukul 04.00 - 05.00 pada Kamis (26/3/2015). Tapi Ia tak dengar ada keributan di sisi barat danau.

Sehingga ada kemungkinan Akseyna datang ke danau dengan sangat perlahan, dan masuk ke air dengan begitu tenang sampai tak seorang pun pemancing di sisi timur danau mendengar suara kecipak air. Makanya dia sengaja memakai jaket gelap dan tas gelap saat ditemukan. Bisa jadi itulah yang membuat pemancing tak melihat ada seorangpun di sisi timur, yakni pakaian Akseyna yang serba gelap.

Fakta Dibunuh

- Saat tewas memakai tas berisi batu.

- Hasil forensik, menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak, menunjukkan ada luka akibat benturan di beberapa bagian tubuh, seperti di dada, leher, dan tubuh bagian belakang.

Tapi luka itu tak menyebabkan kematian walau ada rembesan darah. Tapi dokter tak bisa menentukan apakah benturan itu menyebabkan pingsan atau tidak.

- Lalu, Musyafak, berdasarkan hasil forensik juga menyebut Akseyna tewas karena tenggelam. Dia masuk ke air dalam keadaan hidup dan tewas akibat tak dapat bernapas. Dibuktikan dari paru-parunya yang mengandung air dan pasir dari danau. Tapi dokter tak bisa menentukan dia masuk ke air dalam kondisi pingsan atau sadar. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas