Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Cabe-cabean' Kalibata City Digaji Rp 15 Juta per Bulan Untuk Tidur dengan Lelaki Hidung Belang

Kemudian polisi meringkus dan menjadikan tersangkan seorang pria berinisial FMH (25). Dia tangan kanan bos sindikat itu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Cabe-cabean' Kalibata City Digaji Rp 15 Juta per Bulan Untuk Tidur dengan Lelaki Hidung Belang
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Anak-anak berusia dibawah 17 tahun yang dijadikan pekerja seks oleh sindikat prostitusi (memakai masker). Polisi membongkar sindikat ini yang memakai dua unit di Apartemen Kalibata City menjadi tempat tinggal pekerja seks sekaligus tempat berhubungan badan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pekerja seks anak di Apartemen Kalibata City, punya gaji Rp10 juta - Rp15 juta per bulan.

Sebelumnya, polisi dari Unit V Subdit Reknata Ditreskrimum Polda Metro Jaya, mengungkap sindikat prostitusi anak di Apartemen Kalibata City, Jumat (24/4/2015).

Polisi mengamankan tiga pekerja seks dibawa umur dan tiga pekerja seks di atas usia 17 tahun atau biasa disebut cabe-cabean.

Kemudian polisi meringkus dan menjadikan tersangkan seorang pria berinisial FMH (25). Dia tangan kanan bos sindikat itu.

Kasubdit Reknata Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Didi Hayamansyah, berdasarkan pengakuan tiga pekerja seks anak, mereka mendapat gaji antara Rp10 juta - Rp15 juta per bulan.

"Sistem penggajian tergantung dari berapa banyak para pekerja seks anak ini melayani laki-laki setiap bulannya. Anak-anak ini bisa melayani minimal 2 lelaki hidung belang," ucap Didi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/4/2015).

Dalam satu bulan, ucap Didi mereka hanya diberikan libur selama 1 hari. Para pekerja seks mendapatkan fee sebesar 20-30 persen dari tarif.

Berita Rekomendasi

"Katakanlah sepi-sepinya melayani 2 pria dalam sehari dengan tarif Rp600 ribu mereka dapatnya Rp 200 ribu. Berarti dalam sehari dapatnya Rp400 ribu dikali 29 hari bisa sampai Rp 11 juta lebih," ucap Didi.

Beda lagi jika ‎para 'angel' ini di-BO (booking out) di hotel-hotel, tarifnya sampai Rp 3 juta.

"Kalau di-BO mereka dapatnya bisa sampai Rp 600-700 ribu," tuturnya.

Para angel ini direkrut oleh tersangka melalui Facebook hingga BlackBerry Messanger.

Awalnya, tersangka menjanjikan ‎para angel untuk bekerja sebagai model.

Namun kemudian baru pada saat proses wawancara anak-anak ini diberitahu bahwa mereka diarahkan untuk jadi model untuk prostitusi. (Theo Yonathan Latuperiuw)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas