Jenazah Sebastian Manuputy Dikebumikan di TPU Pondok Kelapa
Jenazah Sebastian Manuputy (45 tahun) telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Jenazah Sebastian Manuputy (45 tahun) telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada Sabtu (2/5/2015) sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah ditemukan dalam keadaan tewas terbakar di area Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat sore, jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani autopsi.
Kemudian, pada Sabtu sekitar pukul 03.00 WIB, jenazah dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka di Jalan Pulau Sirih Utara dalam 3 blok DC Nomor 93 Pekayon Jaya, Bekasi.
“Jenazah sudah dimakamkan. Tadi banyak orang yang datang ke sana, salah satunya Rieke Diah Pitaloka (anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP,-red),” ujar Salmah (22 tahun), istri Sebastian Manuputy saat ditemui di rumah duka, Sabtu.
Berdasarkan pemantauan pada Sabtu siang, rumah duka dikunjungi oleh para pelayat yang berasal dari rekan sesama pekerja dan pihak keluarga. Mereka memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Banyak yang tidak percaya. Banyak teman-teman dia yang datang ke sini,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Jumat sekitar pukul 16.47 WIB, pada saat penyanyi Ahmad Dhani bernyanyi di atas panggung, tiba-tiba dari atap GBK terjatuh seseorang laki-laki yang terlilit kain hitam dengan api membakar sekujur tubuh di antara sektor 24 dan sektor 1 persisnya di atas tribun VVIP barat.
Kemudian, korban jatuh mengenai tenda bagian belakang dan terus meluncur kebawah panggung bagian belakang ( sebelah kiri tangga panggung/dibelakang pemain drum).
Jasad pria tersebut, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Identitas pria nahas tersebut diduga bernama Sebastian Manufuti berusia sekitar 45 tahun.
Identitas itu terungkap setelah aparat kepolisian menemukan kartu tanda penduduk (KTP) di atas atap SUGBK yang menjadi tempat pria itu menjatuhkan diri.