Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Siti: Save Jacob Jambul Kuning

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya prihatin dengan upaya penyelundupan burung Kakaktua Jambul Kuning

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menteri Siti: Save Jacob Jambul Kuning
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya prihatin dengan upaya penyelundupan burung Kakaktua Jambul Kuning baru-baru ini.

Dikatakan sang menteri burung yang sering disebut Jacob tersebut akan direhabilitasi dengan mengaktifkan kembali tiga posko rehabilitasi hewan diantaranya BKSDA DKI, Kantor Mandala Wanabakti, dan kantor Rehabilitasi Tegal Alur.

"Save Jacob Jambul Kuning. Kenapa Jacob? Karena nama aslinya dari Maluku Tenggara itu orang menyebutnya Jacob. Sudah ada poskonya, ada tiga tempat, di BKSDA DKI, Kantor Mandala wanabakti, dan kantor Rehabilitasi Tegal Alur," kata Siti saat ditemui di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Saat membuka pameran peringatan hari air dunia, Sabtu (9/5/2015).

Dikatakannya, dirinya baru menerima laporan beberapa warga akan menyerahkan burung langka tersebut. Melihat respon masyarakat tersebut maka pemerintah harus merespon niat baik tersebut.

"Makanya kita aktifkan tiga posko itu untuk menerima Kakatua Jambul Kuning dan rencananya akan direhabilitasi, biasanya makan waktu sampai satu bulan, jadi kakatua yang sudah diterima akan langsung diperiksa dokter hewannya. Nanti masuk di rehabilitasi Tegal Alur, kalau perlu nanti direhab di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango," ungkapnya.

Setelah direhabilitasi, burung tersebut akan dikembalikan ke habitatnya di Maluku.

"Tapi nanti akan dikembalikan ke habitatnya, terutama di Maluku," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Baru-baru ini terbongkar penyelundup satwa liar burung kakatua Jambul Kuning dengan modus memasukkan Burung Kakatua Jambul Kuning Dalam Botol Mineral.

Burung kakatua jambul kuning yang diselundupkan melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Lebih dari 24 kakatua kritis terancam punah berhasil diselamatkan polisi setelah ditemukan dalam botol air mineral yang diperjual belikan secara ilegal.

Penyelundup burung kakatua jambul kuning ke dalam botol kosong sehingga mereka bisa melewati bea cukai di Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Indonesia. ⁠Tapi Kepolisian Republik Indonesia berhasil menemukan burung, yang bisa dijual dengan harga £ 650 sekitar hampir Rp 13 Jutaan.

Kakatua jambul kuning-terdaftar sebagai spesies terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam pada tahun 2007.

Populasi sudah tergolong rendah karenanya penting deforestasi dan perburuan studi terbaru menunjukkan mungkin ada kurang dari 7000 individu burung kakatua tua jambul Kuning yang tersisa.

Lebih dari 10.000 burung beo, termasuk lories dan kakatua, yang ditangkap dari alam di Halmahera Utara, Indonesia, setiap tahun untuk dipasok dalam negeri dan perdagangan satwa liar internasional. Sekitar 40 persen dari burung mati selama proses penyelundupan ilegal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas