TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah mengadukan oknum konsultan nakal yang selama ini menggerogoti APBD DKI kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso (Buwas).

"Saya sudah sampaikan ke Pak Budi Waseso (konsultan nakal itu)," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Selasa (12/5/2015).

Ahok bertemu Buwas di Balai Kota, Selasa (12/5/2015) siang. Menyikapi aduannya tersebut, Ahok mengatakan Buwas bisa memprosesnya secara hukum.

"Kata beliau selama ada bukti dari BPK, bahwa itu ada kekurangan dan konsultan menyatakan oke, itu bisa diproses (hukum)," ungkapnya.

Dijelaskan Ahok, memang selama ini BPK selalu mempunyai temuan terkait berbagai kekurangan tetapi dianggap selesai oleh konsultan.

Hal tersebut terjadi seperti pembangunan di Setu Babakan.

"Contoh paling jelas Setu Babakan kemarin. Bagaimana bisa dibayar lunas, lampu kabel semua belum dipasang, atap masih bolong-bolong semua, cepat-cepat diperbaiki kan. Masa gara-gara ketemu saya, proyek ribuan masa mesti saya periksa satu-satu," katanya.

Ia mempertanyakan kerjaan konsultan apa padahal sudah dibayar. Sehingga Ahok akan menggugat para konsultan nakal tersebut.

"Konsultan dibayar mau ngapain. Ketemu proyek tidak benar dan konsultan sudah dibayar, kita wajib gugat, berarti dia penentuan. Lelang konsultan juga tidak mengerti saya," katanya.