Usai Diperiksa, Orangtua Penelantar Anak Teriak Jayalah Majapahit
Setelah menjalani pemeriksaan, pasangan suami-istri berteriak-teriak kejayaan Majapahit
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan suami-istri, UT (45) dan NS (42) telah selesai menjalani pemeriksaan psikologis di RS Polri Kramatjati.
Pemeriksaan dimulai pada pukul 09.30 WIB dan berlangsung selama 3 jam.
Setelah menjalani pemeriksaan, pasangan suami-istri berteriak-teriak kejayaan Majapahit kepada para awak media.
Entah apa yang dimaksud oleh mereka.
"Jayalah Majapahit, Raja Majapahit calon presiden," ujar UT di RS Polri, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Kemudian, awak media menanyakan maksud pernyataan itu.
Sontak, UT menjawab dengan senyuman dan mengacungkan jari tangan ke atas Majapahit simbol kejayaan.
"Raja Majapahit calon presiden, hidup nusantara," tutur UT sambil masuk ke dalam mobil.
UT dan NS pergi meninggalkan Rumah Sakit Polri pada pukul 12.30 Wib.
Keduanya langsung memasuki mobil Avanza berwarna abu-abu dengan dikawal polisi berbaju preman.
Pasangan suami-istri itu datang sekitar pukul 09.30 WIB menggunakan mobil minibus berwarna krem.
Saat turun dari mobil, lalu menuju ruang Poliklinik Eksekutif, mereka menutupi wajahnya.
Saat di dalam ruangan, UT yang memakai baju putih membuka penutup muka dan menggunakan syal di kepala.
Sementara, NS yang menggunakan baju biru duduk mengumpat.
Selain itu, mereka juga tidak memiliki keinginan bertemu kelima anaknya.
Hal tersebut diketahui dari Wakil Ketua KPAI, Maria Advianti saat memberikan keterangan pada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2015).
"Tidak ada, tidak ada," ujar Maria saat ditanya mengenai saat ditanyakan apakah orangtua tersebut meminta untuk bertemu dengan anaknya atau tidak.
Maria yang bertemu dengan kedua orangtua UP dan NS di ruang Poliklinik Eksekutif RS Polri pagi ini.
Kedua orangtua anak ini sedang melakukan penilaian (asessment) oleh tim dokter RS Polri.
"Sekarang kan lagi pemeriksaan kedua orangtuanya lebih dulu nih, nah kalau dari hasil kedua orangtuanya seperti apa," ujar Sekjen KPAI Erlinda saat ditemui di kesempatan lain.
Awalnya hari ini direncanakan orangtua akan dipertemukan dengan anak-anaknya.
Namun hingga pukul 13.00 WIB belum ada tanda-tanda pertemuan tersebut di RS Polri.
Mereka memang belum dipertemukan dengan kelima anaknya.
Sebab, penyidik Polda Metro Jaya dan tim dokter RS Polri Kramatjati masih berkonsentrasi melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan psikis terhadap anak dan orangtua.
"Apakah akan dipertemukan, sampai sekarang belum ada karena melihat kondisi anak-anak itu dulu," ujar Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda ditemui di RS Polri, Jumat (22/5/2015).
Rencananya pada Jumat ini, tim dokter RS Polri Kramatjati akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap kelima anak dan orang tua.
Pemeriksaan dilakukan secara terpisah.
Sebelumnya, pemeriksaan terhadap anak telah dilakukan pada hari Rabu 20 Mei lalu.
"Anak-anak ke sini dalam satu rangkaian visum karena kelanjutan kemarin belum selesai. Untuk agenda lain belum tahu. Jadi belum pasti (dipertemukan,-red)" ujarnya.