Bocah Enam Tahun Tewas Terlindas Truk di Cilincing
Windi Yanto Waluyo (6) tewas terlindas truk bermuatan tanah di Jembatan Akses Marunda, Jalan Arteri Marunda, Cilincing
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CILINCING - Windi Yanto Waluyo (6) tewas terlindas truk bermuatan tanah di Jembatan Akses Marunda, Jalan Arteri Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (13/6/2015) siang.
Beruntung, orangtua Windi, Eko Waluyo dan Rosita, hanya mengalami luka ringan. Tubuh Windi tergeletak di tengah jalan dalam kondisi mengenaskan.
Kucuran darah segar milik warga di Jalan Muncang Blok N no 66 RT 01/18, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, saat itu menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas.
Menurut keterangan warga sekitar, Hartati (30), dirinya melihat sepeda motor Honda Supra bernomor polisi B 6496 UBF yang dikendarai Eko Waluyo, berupaya menyalip kendaraan roda empat yang ada di depannya.
"Itu satu keluarga yang naik motor ternyata. Bapaknya ngeboncengin istri dan anaknya. Saya abis belanja ke warung, gak sengaja ngelihat pengendara motor mau nyalip 'brak' gak taunya jatuh," kata Hartati.
Hartati melanjutkan, pengendara yang diketahui dari melintas dari arah Kawasan Berikat Nusantara Marunda menuju Tanjung Priok ini, terpental saat tak bisa menyalip mobil di depannya.
"Nah di belakangnya ada truk pak. Gede banget. Eh anaknya yang kelindes. Itu warga tadi teriakin sopir truknya, cuman kabur tuh truknya. Itu mayatnya ditutupin koran sama warga," ujarnya.
Sementara itu, menurut keterangan pihak kepolisian setempat, pengemudi truk tertangkap aparat saat dilakukan pengejaran.
"Nomor polisi truknya B9849UYT. Truk itu memang bermuatan tanah. Sopirnya bernama Asep Dirman, warga Dusun Sarengseng RT 16/06, Gempol Sari, Subang. Kita tangkap tak jauh dari lokasi kejadian," ucap petugas Unit Laka Lantas Jakarta Utara, IPDA Mundu.
Dikatakannya kembali, kedua orangtua korban yang hanya mengalami luka ringan, langsung dilarikan rumah sakit terdekat.
Namun, Windi yang mengalami luka di bagian kepala hingga tewas, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.
"Untuk kepentingan lebih lanjut, korban dibawa ke RSCM, untuk diotopsi," tutupnya. (Panji Baskhara Ramadhan)