Pulang-Pergi Kantor, Kenali Dahulu Jam Macet Saat Bulan Puasa
Ramadhan mengubah kebiasaan orang kantoran yang otomatis menggeser jam kerja dan kepadatan arus lalu lintas.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramadhan mengubah kebiasaan orang kantoran yang otomatis menggeser jam kerja dan kepadatan arus lalu lintas.
Para pengguna jalan sebaiknya mengenali jam-jam supersibuk yang bergeser itu agar waktu tak terbuang sia-sia di jalan.
Soal ini, Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa (Subdit Dikyasa) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan kepada KompasOtomotif, Rabu (24/6/2015), bahwa masyarakat harus mengantisipasi pergeseran jam sibuk ini agar tidak "parkir" (terjebak macet) di jalan.
"Kalau bulan puasa, biasanya padat-padatnya pukul 07.00-08.00 pagi (WIB). Saran saya, berangkat lebih awal. Misalnya orang Bekasi berangkat pukul 06.00 pagi. Kalau lebih dari itu, bisa-bisa malah 'parkir' karena, di dalam kota, pukul 07.00-08.00 mulai cukup padat," kata Warsinem.
Sementara itu, pergeseran yang lebih ekstrem ada pada jam pulang kantor. Warsinem memberikan patokan bahwa pukul 15.00-16.00 WIB, jalan biasanya mulai dipadati orang pulang kantor karena mengejar buka puasa di rumah.
"Jam-jam itu pasti padat, puncaknya pukul 05.00 sore. Jika memang ingin menghindari macet, masa maghrib hingga satu jam ke depan bisa jadi alternatif karena orang mungkin buka puasa dulu, shalat maghrib, setelah itu pulang, dan baru jalan mulai sedikit agak padat," ujar Warsinem.
Untuk itu, ia menjelaskan, waktu tugas personel kepolisian juga digeser menjadi lebih awal, menyesuaikan jam-jam padat di jalan saat bulan Ramadhan.
"Kami berharap, di atas pukul 19.30, kemacetan sudah terurai karena kebanyakan orang sudah berada di rumah. Volume kendaraan di jalan sudah cukup banyak berkurang," kata Warsinem.(Donny Apriliananda)