Warga Diimbau Waspada, Jelang Lebaran Biasanya Aksi Perampokan Meningkat
Selain karena desakan kebutuhan ekonomi, mereka beraksi karena adanya peluang di balik momen besar tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aksi kriminalitas seperti pencurian dan perampokan cenderung meningkat menjelang hari raya atau momen-momen besar.
Selain karena desakan kebutuhan ekonomi, mereka beraksi karena adanya peluang di balik momen besar tersebut.
Pasalnya, momen tersebut biasanya lemah dari pengawasan masyarakat sekitar maupun petugas kepolisian.
Untuk itu diperlukan sinergitas antara pihak kepolisian dan masyarakat guna menekan angka kriminalitas terutama menjelang hari raya.
"Dalam tren kejahatan, aksi kriminalitas bakal meningkat saat menjelang hari raya dan tahun baru. Momen ini yang perlu diwaspadai masyarakat," ujar Kriminolog Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi saat dihubungi pada Rabu (24/6/2015).
Josias mencontohkan, seperti kawanan perampok yang menyasar tiga minimarket di daerah Kota Bekasi.
Mereka begitu leluasa mengambil uang hasil penjualan karena lemahnya kerja sama antara masyarakat sekitar dengan kepolisian.
Bila pihak minimarket merangkul masyarakat sekitar, Josias meyakini para penjahat akan berpikir dua kali untuk melakukan aksinya.
Josias mengatakan, para perampok yang beraksi di Bekasi terlebih dahulu memantau atau menggali informasi (mapping) sasarannya.
Termasuk jadwal petugas minimarket untuk menyetor uang hasil penjualannya ke pusat.
Uang hasil penjualan di toko, biasanya memang tidak selalu disetorkan. Tapi disimpan selama beberapa hari, kemudian baru disetorkan ke pusat. Metode seperti ini, kata dia, perlu diubah oleh pengelola minimarket.
Oleh karenanya, Josias mengimbau agar pihak minimarket menyetor uang hasil penjualannya setiap hari. Tentunya, didampingi oleh petugas keamanan dari internal maupun eksternal.
"Petugas eksternal dalam hal ini kepolisian. Minta bantuan perlindungan mereka," kata Josias.
Mengenai kawanan perampok yang dibekali senjata api, Josias menduga senjata api itu adalah rakitan. Sangat kecil kemungkinan bila senjata organik, karena bakal mudah dilacak.
Menurutnya, kepemilikan senjata ilegal merupakan ranah yang serius dan pekerjaan yang cukup rumit bagi polisi. Sebab bahan untuk membuat senjata rakitan, biasanya mudah untuk dicari.
"Senjata yang biasa dipakai untuk olahraga menembak juga bisa saja disalahgunakan oleh penjahat untuk melancarkan aksinya," ucap Josias
Penulis: Fitriyandi Al Fajri