Sebelum Ditemukan Terbunuh, Citra Sering Dipukuli Sang Suami
Dia diduga kuat membunuh Citra di sebuah rumah kos di Jalan Kemiri Raya, Kelurahan Pondok Cabe Udik
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Citra Khairiyah Ikhlaz (20) ternyata sudah sering dipukuli suaminya Nurtamzi Bayu Kusuma alias Acil (21). Terutama semenjak Citra dan Acil mulai tinggal berdua sekitar 6 bulan lalu.
Acil kini sedang diburu Polisi.
Dia diduga kuat membunuh Citra di sebuah rumah kos di Jalan Kemiri Raya, Kelurahan Pondok Cabe Udik, RT 3/11, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.
Jenazah Citra ditemukan pada Sabtu (27/6/2015) dini hari.
Sedangkan pembunuhan diduga terjadi pada Jumat (26/6/2015) sekitar pukul 04.00. Sebab terdengar keributan dan suara benturan di kamar kos di jam itu.
Nenek Citra dari garis ayahnya, Rosmani (70), menceritakan, Citra adalah anak sulung dari empat bersaudara.
Dia menikah sekitar 3 tahun lalu. Dan sudah memiliki anak perempuan bernama Zahira (2,5).
Saat awal menikah, kata Rosmani, Citra dan suaminya, Acil tinggal di rumah orangtua Citra di Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Di sebuah gang padat dimana banyak penghuninya masih punya hubungan darah. Menurut Rosmani, saat tinggal di rumah orang tua Citra, Acil tak berkutik.
"Tak beranilah dia memukuli Citra. Takut sama ayahnya," ucap Rosmani.
Apalagi Ayah Citra, Bubung Ikhlaz (50) menjabat sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Rempoa Ormas Kembang Latar. Salah satu ormas besar di Tangerang Selatan.
Namun, kata Rosmani, 6 bulan lalu nenek kandung Citra dari garis ibunya meninggal.
Oleh ibunya, lalu Citra diminta mengisi rumah sang nenek di Kampung Setu, tak jauh dari rumah orangtua Citra. Masih di Kelurahan Rempoa.
Sejak itulah, ucap Rosmani mulai kerap terdengar Citra dipukuli suaminya. "Suaminya ini sering cemburuan katanya," ucap Rosmani kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com di rumah orangtua Citra di Kelurahan Rempoa, Sabtu (27/6/2015) sore.
Bahkan, kata Rosmani, saking begitu pencemburu, setiap Citra dapat kerjaan dan bekerja, Acil selalu tak suka.
Bahkan Acil akan menyuruh Citra keluar dari pekerjaannya.
"Padahal Acil juga ngga jelas kerjanya apa. Serabutan kerjanya Acil itu," ucap Rosmani.
Terakhir, seingat Rosmani, Citra bekerja sebagai pelayan di sebuah Apotek. Tapi kemudian keluar karena disuruh Acil.
Sejak mereka tinggal berdua itulah pertengkaran demi pertengkaran sampai ke telinga ayah Citra.
Sampai ayahnya kesal.
Bahkan, ujar Rosmani, beberapa kali ayah Citra juga jengkel mendengar anaknya dipukuli.
Tapi setiap ayahnya mau menegur Acil (suami Citra), Citra selalu melarang ayahnya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.