Cerita Tetangga yang Kaget Anak yang Diduga Digergaji Kabur ke Rumahnya
Anak tetangganya itu tampak begitu tertekan dan ketakutan. FT juga melihat sejumlah luka bahkan cacat di tubuh GT.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Betapa terkejutnya FT (37) ketika GT (12) datang ke rumahnya dan menangis.
Anak tetangganya itu tampak begitu tertekan dan ketakutan. FT juga melihat sejumlah luka bahkan cacat di tubuh GT.
Kepada FT, bocah itu mengaku kerap menerima kekerasan fisik dari ibunya, LSR (47). Bahkan, kekerasan fisik itu sudah berlangsung cukup lama yakni sekitar tiga bulan terakhir.
"Kondisinya tertekan, saya kasihan sekali. Dia kabur dari rumah menuju rumah saya," ujar FT saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/7/2015).
Karena terdapat luka dan cacat dari tubuhnya, anak pertama dari tiga bersaudara itu pun tidak bisa sekolah selama berhari-hari. GT pun semakin tertekan karena tidak bisa bertemu dengan teman-temannya.
Menurut FT, GT merasa sangat ketakutan untuk kembali ke rumah. Setelah melihat GT beberapa kali kabur dari rumah, hati FT pun terketuk untuk melaporkan kasus itu ke pihak berwajib.
Awalnya, FT melaporkan kasus itu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Selanjutnya ia juga membantu laporan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Saya juga tadi ikut mengurus pelaporan kasus ini ke polres," ungkapnya.
Ia mengaku tidak mengetahui alasan LSR melakukan kekerasan kepada GT. Ia pun belum mau menduga-duga alasannya dan menyerahkan penyelidikan kasus ini ke polisi.
Sementara itu, KPAI sendiri rencananya akan berkunjung ke rumah GT di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, esok hari, sekaligus untuk berbicara langsung dengan LSR.(Unoviana Kartika)