Pedagang Parcel Mulai Penuhi Cikini
Puluhan pengusaha parcel nampak menjajakan bingkisan berisi makanan ringan atau peralatan pecah belah di sepanjang trotoar
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bisnis parcel di sepanjang Jalan Cikini Raya mulai menggeliat seiring dengan makin dekatnya hari raya Idul Fitri.
Puluhan pengusaha parcel nampak menjajakan bingkisan berisi makanan ringan atau peralatan pecah belah di sepanjang trotoar di seberang Stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Para pedagang parcel ini menata dagangan parcelnya serapi dan secantik mungkin untuk menarik para pembeli. Berbagai dekorasi, keranjang rotan, pita hias, dan keranjang kayu pun nampak di antara barisan parcel yang tertata rapi.
Bisnis parcel yang dijalankan di kawasan Cikini ini merupakan usaha musiman yang baru menggeliat saat bulan ramadan tiba hingga beberapa hari jelang Idul Fitri.
Salah satu pedagang parcel, Diah (37), mengaku sudah ikut berjualan parcel selama dua tahun berturut-turut. Menurutnya, dalam bisnis parcel musiman, pedagang hanya berjualan saat menjelang Idul Fitri ataupun hari Natal.
Sebab, pada saat itulah pembeli mulai memburu parcel sebagai bingkisan untuk orang-orang terdekat maupun relasinya.
"Kami buka sejak awal puasa. Biasanya dari situ sudah banyak memesan. Nah, makin mendekati lebaran, biasanya makin banyak yang pesan. Utamanya sih H-7 lebaran," ujarnya ketika ditemui Wartakotalive.com, Sabtu (4/7/2015) siang.
Perempuan yang sehari-hari merupakan ibu rumah tangga itu menyebutkan, penjualan tahun ini tidak begitu berbeda dengan tahun lalu. Malah, ia merasakan adanya peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sehari, dia bahkan bisa menerima order hingga puluhan parcel jika sedang banyak pembeli. "Pembeli cukup banyak dan tidak hanya berasal dari pembeli individu tetapi juga perusahaan swasta yang memberikan bingkisan kepada klien atau relasi kerja," imbuhnya.
Perempuan dengan rambut seleher itu mengatakan, sejak pertama buka, dirinya sudah menjual sekitar 100an unit parcel. Parcel yang dijualnya berisi makanan ringan seperti wafer, kue kering, kue dalam kemasan, minuman ringan, barang pecah belah seperti keramik, cangkir, satu set panci, hingga piring saji.
"Kalau yang paling banyak orang beli itu bermacam-macam ya, ada yang suka makanan ringan, tapi banyak juga yang belinya keramik atau kristal. Nggak tentu, tergantung seleranya orang aja," ujarnya.
Senada dengan Diah, Yusti (29), seorang karyawan bank di Jakarta pun turut memanfaatkan bisnis parcel musiman untuk menambah rezeki. Perempuan yang sudah tiga tahun menggeluti bisnis parcel di kawasan Cikini tersebut mengaku jelang lebaran, peminat parcel makin banyak.
"Pesanannya biasanya dari perusahaan paling banyak. Satu perusahaan bisa pesan puluhan parcel untuk dibagikan, makanya ini yang membuat kami tetap berjualan parcel," katanya.
Yusti menambahkan, hingga pertengahan puasa, dirinya sudah menjual lebih dari 300 unit parcel. Penjualannya pun tidak hanya dilakukan secara langsung di lapak parcelnya, tetapi dia memanfaatkan internet untuk berjualan.
"Saya jualan melalui media sosial juga, twitter, website, instagram, blackberry messenger, dan facebook saya gunakan. Hasilnya (antara berjualan langsung dan online) fifty-fifty, cukup banyak peminat yang beli secara online," jelasnya.Dia memperkirakan, bisa menjual ratusan parsel lagi jelang Idul Fitri. Tetapi, pesanan parcel dibatasi hingga H-3 sebelum Idul Fitri. Sementara, Diah membatasi H-4 sebelum Idul Fitri untuk pemesanan terakhir. (agustin setyo wardani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.