Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya bersama instansi terkait menggelar rapat koordinasi persiapan Operasi Ketupat Jaya 2015 di Polda Metro Jaya, Jumat (3/7/2015). Rapat bersama yang diikuti Dinas Perhubungan DKI, Satpol PP DKI, TNI Angkatan Laut, dan Dinas Pemadam Kebakaran DKI membahas kesiapan pengamanan masa mudik Idul Fitri 2015.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, Operasi Ketupat ini berlangsung selama 16 hari dimulai lebih dulu lewat cipta kondisi untuk menekan angka kejahatan, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman.

"Target sasaran kami mulai dari pasar dan permukiman kemudian terminal, pelabuhan, bandara, dan stasiun. Itu kami ingin dibersihkan dari copet, jambret, preman, dan lain-lain, agar pemudik merasa aman dan nyaman," ujar Tito.

Ia mengatakan, polisi tidak bisa bekerja sendirian dan didukung semua pemangku kepentingan di Jakarta dan sekitarnya dalam rangka mengamankan pemudik termasuk pengamanan jalan.

Polisi akan mendirikan posko-posko pengamanan di berbagai titik untuk mengawal arus mudik dan balik mulai (10/7/2015) hingga (25/7/2015) mendatang. Sebanyak, 6.600 personel polisi disiagakan mengamankan jalur arus mudik dan titik-titik rawan kejahatan.

Selain itu bantuan dari TNI AL berupa dua kapal perang yang dapat mengangkut 1.500 pengemudi sepeda motor dengan rute Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Semarang juga membantu masyarakat mudik dengan aman.

"Saya menyampaikan apresiasi tinggi dari teman-teman (TNI) atas bantuannya. Bantuan ini tentu sangat meringankan masyarakat karena tidak perlu beresiko membawa sepeda motor dari Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Semarang," imbuh dia.