Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11.000 Ekor Sapi Dipotong Untuk Kendalikan Harga Daging

Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging sapi bagi masyarakat di Jabodetabek dan stabilitas harga yang terjangkau

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 11.000 Ekor Sapi Dipotong Untuk Kendalikan Harga Daging
Warta Kota/Budi Malau
Ketua Komisi IV DPR RI, Edi Prabowo (kiri); Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan); dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron (tengah), memeriksa daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PT Berdikari (Persero) di Cibitung, Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Sekitar 11.000 sapi ternak telah disiapkan dan dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Berdikari di Cibitung, Jawa Barat untuk mengantisipasi lonjakan harga daging sapi di Jabodetabek yang biasa terjadi menjelang Lebaran.

Dari 11.000 ekor sapi yang dipotong di RPH milik perusahaan BUMN yakni PT Berdikari (Persero) tersebut, mampu dihasilkan 2200 ton daging sapi, sebagai stok di bulan Ramadhan, untuk menjaga stabilitas harga daging sapi.

Hal itu terungkap dalam sidak sekaligus kunjungan dan operasi pasar yang dilakukan Ketua Komisi IV DPR, Edi Prabowo bersama Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman ke RPH Berdikari dan sejumlah pasar tradisional di Bekasi dan Depok, Jawa Barat.

Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging sapi bagi masyarakat di Jabodetabek dan stabilitas harga yang terjangkau. "Setelah melihat sendiri ketersediaan daging sapi baik di RPH Berdikari dan di operasi pasar, kami optimis tidak akan ada kelangkaan dan lonjakan harga terlalu tinggi sampai Lebaran nanti," kata Edi, Kamis (9/7/2015).

Menurut Edi, dengan adanya stok 2.200 ton daging sapi dari hasil pemotongan 11.000 ekor sapi di RPH Berdikari, Cibitung, Kabupaten Bekasi dipastikan harga akan cenderung stabil sampai Lebaran nanti.

"Karena, stok daging sapi 2.200 ton itu dipatok dengan harga Rp 87.000 per kilogramnya, jadi pedagang tak mungkin berani menaikkan harga terlalu jauh di atas itu," kata Edi.

Edi yakin, hal ini akan berpengaruh baik dan kondusif atas ketersediaan daging sapi.

Berita Rekomendasi

Menurut Edi, ketersediaan daging sapi dengan jumlah stok yang sangat banyak dilakukan PT Berdikari sebagai perusahan BUMN atau berplat merah sudah selayaknya dilakukan dan patut diapresiasi.

Sedangkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyatakan, selain menyediakan stok daging sapi, kualitas daging yang dihasilkan di RPH Berdikari di Cibitung, terbilang istimewa dan memenuhi standar dunia.

"RPH PT Berdikari merupakan RPH yang sudah sangat modern dan menjadi kebanggan kita. Ada treatment khusus yang dilakukan di sana terhadap sapi ketika akan di potong. Sehingga sapi-sapi yang dipotong tidak mengalami stres, dimana ini berpengaruh pada daging yang dihasilkan," kata Amran.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Berdikari (Persero), Librato El Arif, mengungkapkan penyediaan 11.000 ekor sapi ternak yang dipotong di RPH nya dengan menghasilkan total daging sekitar 2.200 ton sengaja dilakukan untuk menghadapi Lebaran kali ini.

Menurut Arif, 2.200 ton daging itu sudah didistribusikan secara bertahap ke semua pasar modern dan pasar tradisional di Jabodetabek sampai Lebaran nanti.

"Selain itu, daging yang sama kami pasarkan juga di meatshop milik kami. Ini semua kami lakukan demi memenuhi kebutuhan akan daging sapi menjelang lebaran ini," ujar Arif.

Arif menjelaskan, RPH Berdikari memiliki standar higienitas yang sangat tinggi dalam pengolahan produknya dengan juga memperhatikan sanitasinya.

Saat pemotongan sapi dilakukan di RPH Berdikari, kata Arif, sapi dan daging hasil pemotongan tidak menyentuh lantai. "Karenanya kualitas daging terjaga serta tempat pemotongan selalu bersih sehingga dipastikan tidak ada insect pembawa kuman yang merusak daging di sana," katanya.

Selain itu, tambah Arif, di RPH Cibitung dilakukan proses aging atau pelayuan daging untuk menghasilkan kualitas daging yang sempurna.

"Proses daging ini dilakukan minimal satu hari dan maksimal 21 hari pada suhu dibawah 5 derajat celcius. Ini dilakukan agar mendapat tingkat keempukan daging yang baik, serta cairan atau darah di daging dapat turun sempurna dan kualitas serta rasanya terjaga," kata Arif.

Menurutnya proses mulai dari pemotongan sampai pengolahannya itulah yang membuat RPH milik pemerintah itu berbeda dengan RPH lainnya. "Sampai pada pemotongan atau cutting daging, dilakukan sesuai standar internasional atau dunia," katanya. (Budi Malau)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas