Demo di Gedung KPK, Massa Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu
Demonstran yang sebagian besar ibu-ibu itu datang menumpang dua bus Metromini sewaan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah demonstran yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Jakarta (MPJ) serta Front Mahasiswa Pembela Kebenaran dan Ikatan Generasi Muda Kristiani melakukan aksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/8/2015).
Dalam aksinya massa menuntut lembaga antirasuah untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kerugian negara yang disebabkan oleh pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Demonstran yang sebagian besar ibu-ibu itu datang menumpang dua bus Metromini sewaan. Beberapa juga terlihat datang dengan menggendong anak balitanya.
Salah seorang demonstran bernama Yati mengatakan, sebagian besar massa yang ikut aksi ini adalah warga Manggarai, Jakarta Selatan. Mereka dibayar Rp 50 ribu untuk berteriak-teriak mengecam Ahok di depan gedung KPK.
"Kalau gak dapat uang saya mah gak mau ikut," kata Yati (38) saat ditanya di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/8/2015).
Meski semangat berteriak-teriak, Yati mengaku tidak paham apa yang diprotesnya. Dia tidak tahu ada masalah dengan pembelian lahan RS Sumber Waras seperti yang disampaikan orator aksi.
"Saya ikut-ikut aja, baru diajak pagi tadi. Saya gak tau masalahnya apa," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan peserta aksi lain, yang juga mengaku diberi uang Rp 50 ribu oleh koordinator aksi. Meski begitu, ada juga yang merasa tidak puas dengan imbalan tersebut.
"Sama dapat Rp 50 ribu. Tapi kok kami ngga dapat makan (nasi box)," kata Juju yang juga seorang ibu rumah tangga dari kawasan Manggarai.
Aksi ini hanya berlangsung sekitar setengah jam saja. Tidak ada perwakilan dari KPK yang menemui mereka. Tak nampak juga ada perwakilan demonstran yang masuk ke gedung untuk menyerahkan data.
Setelah puas berteriak-teriak mereka meninggalkan KPK dengan kembali menumpang Metromini. Tapi sebelumnya orator sempat menyampaikan bahwa mereka akan kembali lagi besok jika tuntutan tak dipenuhi KPK.