TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat memberikan sambutan dan membuka secara resmi Musyawarah Daerah ke XIII DPD KNPI Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2015 – 2018, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan para pesertanya tidak berlindung di balik baju Organisasi Mahasiswa (Ormas) untuk menguasai lahan seperti tempat parkir atau lapak Pedagang Kaki Lima (PKL).

Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan banyak keluhan dari lurah-lurah bila di RT/RW ada penjualan lapak. Untuk itu pada kesempatan tersebut Ahok menegaskan supaya tidak ada lagi Ormas yang melakukan penjualan lapak liar. Bila masih ditemukan, ia akan menindak tegas.

"Tidak ada lagi Ormas yang jual lapak di DKI, kalau masih ada anda akan berhadapan dengan kami preman resmi," kata Ahok di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Ahok tak mau melihat lagi ada orang dengan menggunakan baju Ormas pemuda kemudian gagah-gagahan di ibu kota. Bila tidak, pihaknya akan menertibkannya karena saat ini Pemprov DKI memiliki dukungan TNI, Polri, serta Satpol PP.

"Mau preman mana pun tidak bisa baik-baikin karena kami sudah kasih ratusan miliar rupiah. Parkir liar, jalanan didudukin, saya rasa itu bukan bagian dari organisasi pemuda. Tidak boleh ada pemuda yang berlindung dibalik Ormas," ucapnya.

Dikatakan dia, saat ini pihaknya sedang membenahi pengelolaan parkir di wilayah ibu kota dengan menerapkan sistem parkir meter. Tetapi hal tersebut belum bisa berjalan baik karena ada segelintir preman berbaju Ormas kepemudaan menguasai lahan parkir di wilayah Jakarta.

"Jangan sampai kita berbenturan dengan Ormas pemuda soal parkir. Kalau anda ribut sama kami pasti anda kalah. Duren lawan telur ya kalah. Karena kami sangat serius membangun ini," ungkapnya.