Keluhan Seorang Penjual Batu Akik: Setelah Lebaran Pelanggan Saya Menghilang
Demam batu akik perlahan seakan menghilang gaungnya
Editor: Rachmat Hidayat
Penulis, Ikhsan Digdo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demam batu akik perlahan seakan menghilang gaungnya. Para penggemar batu akik, dirasakan sudah mulai bosan dengan hobi mereka. Hal ini diungkapkan Wendi, salah seorang penjual batu akik di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Setelah Lebaran pelanggan saya seakan menghilang, mungkin mereka bosan," ujar Wendi, penjual batu akik ketika ditemui Rabu (2/9/2015).
Menurutnya, para penggemar batu akik ini mulai bosan dengan hobi mereka sebagai penggemar batu akik. Mereka hanya ikut-ikutan saja ketika batu aking sedang booming. Akibatnya, omset penjualan batu akik Wendi pun menurun drastis. Ia mengaku ketika orang-orang masih dilanda demam batu akik, pendapatannya sehari bisa mencapai Rp 100 juta.
Namun, setelah lebaran tahun ini, para pelanggan Wendi perlahan menghilang. Pendapatan hariannya dari berjualan batu akik pun menurun hingga 10 juta sehari. "Dapat 10 juta saja sekarang susah," paparnya.
Wendi menyatakan akan terus bertahan berjualan batu akik selama enam bulan kedepan. Ia berharap, omsetnya bisa kembali meningkat lagi seperti dulu saat demam batu akik melanda banyak masyarakat. Akan tetapi, jika hal ini terus terjadi selama enam bulan kedepan, Wendi mengatakan akan segera gulung tikar.
"Saya akan coba bertahan selama enam bulan kedepan. Tapi, bila hal ini terus terjadi saya terpaksa akan gulung tikar," katanya.