'Beli Tiket KA Pakai Kartu Identitas, Sulit Ada Permainan Calo'
Jika antara nama pembeli tiket dengan pemilik identitas tidak sama, maka tiket tidak dapat digunakan.
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Vice President Corporate Communication KAI Agus Komarudin membantah tudingan berbagai pihak yang menyebutkan bahwa banyak oknum di dalam PT KAI yang membeli tiket promo seharga Rp 70.000 dan menjualnya kepada orang lain.
Menurut Agus, hal itu tidak mungkin terjadi karena mulai beberapa waktu lalu, untuk membeli tiket harus ada kartu identitas yang menunjukkan nama si pemilik tiket.
Jika antara nama pembeli tiket dengan pemilik identitas tidak sama, maka tiket tidak dapat digunakan.
"Kalau misalnya memang ada oknum di dalam KAI yang melakukan tindakan jual beli tiket, silakan laporkan kepada kami, kalau terbukti sanksinya kami pecat oknum tersebut," tegas Agus ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (11/9/2015) siang.
Mantan Kepala Humas KAI Daop I Jakarta itu menjelaskan, jika ada masyarakat yang menilai bahwa ada tiket pembatalan yang tidak dijual lagi dan dimanfaatkan oknum, hal itu sebenarnya keliru.
"Tiket yang sudah dibatalkan itu, setelah dibatalkan tidak bisa langsung dijual lagi, tiket itu akan kembali lagi untuk menjadi ketersediaan tiket yang bisa dicek secara online," jelas Agus.
Menurut Agus, tiket promo dalam rangka menyambut HUT PT KAI yang ke-70 saat ini kesediaannya hanya tinggal delapan persen saja dari total yang dijual sebelumnya 70.000 seat di 42 perjalanan kereta komersil.
Namun, dari delapan persen tersebut, hanya tersedia untuk tujuan jarak dekat dan menengah seperti Bandung dan Cirebon. Sementara, sisanya untuk tujuan jarak jauh sudah habis terjual. (Agustin Setyo Wardani)