Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Tantang Tiga Dukun Bakar Kemenyan di Balai Kota

Ahok tantang tiga dukun dari Gerakan Dukun Penyelamat KPK membakar kemenyan di Balai Kota Jakarta.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Tantang Tiga Dukun Bakar Kemenyan di Balai Kota
Tribunnews.com/Eri Komar Sinaga
Dua orang dukun membakar kemenyan untuk meruwat KPK, Senin (14/9/2015). Tujuannya agar KPK berani memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menantang tiga pria Gerakan Dukun Penyelamat (DUPA) KPK membakar kemenyan di Balai Kota Jakarta tempatnya berkantor.

"Lebih baik dukunnya ke Balai Kota bakar kemenyan, supaya Ahoknya bisa dibunuh atau dibikin gila. Suruh dia bakar di sini dong, ngapain suruh KPK nangkap Ahok?" ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Tantang Ahok menyindir tiga dukun yang membakar kemenyan di pelataran gedung KPK kemarin. Dukun-dukun itu membakar menyan, supaya KPK berani memeriksa Ahok terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Ahok menyarankan agar para dukun itu mendatangi Balai Kota, lalu membakar kemenyan di sana. Ia ingin membuktikan mana yang paling ampuh, percaya Tuhan atau percaya dukun. Baca juga: Tiga Dukun Bakar Kemenyan di KPK Agar Berani Periksa Ahok

"Lebih baik loe bakar di sini, supaya Ahok jadi koruptor gitu kan? Supaya Ahok jadi goblok, jadi sakit, jadi gila, jadi mati. Suruh bakar di sini aja dukunnya, ya dong? Suruh bakar di sini aja, biar tahu ilmu siapa yang lebih canggih, ilmu percaya tuhan apa ilmu percaya dukun?" tantang dia.

Koordinator DUPA, Ki Eyang Suwe, menjelaskan maksudnya membakar kemenyan di KPK selain untuk meruat juga memberikan kekuatan positif agar mereka berani melawan naga-naga sesat yang menghancurkan republik.

Berita Rekomendasi

Termasuk, kata Ki Eyang Suwe, naga yang membentengi Koh Ahok. "Sehinga KPK tidak merasa takut untuk memeriksa Koh Ahok," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas