Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI, Muhammad Taufik, menentang rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang ingin mengubah bangunan Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi rumah susun.

Menurut Taufik itu hanya memboroskan keuangan daerah, karena Pemerintah Provinsi DKI harus membangun ulang kawasan hunian wisma atlet untuk menampung para atlet di perhelatan olahraga itu.

"Kalau nanti membangun semacam wisma atlet lagi itu akan menjadi pemborosan," ujar Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).

Taufik menyarankan PT Jakarta Propertindo selaku BUMD yang ditunjuk membangun wisma atlet untuk mendirikan sebuah bangunan hunian yang sifatnya temporer.

Politikus Partai Gerindra itu khawatir perubahan peruntukkan bangunan akan menimbulkan penolakan dari masyarakat yang diarahkan DKI untuk menghuni rusun bekas wisma atlet. Taufik khawatir masyarakat tidak mau menghuni bangunan itu.

"Itu bisa menimbulkan perdebatan setelah tidak dipakai lagi untuk Asian Games. Awalnya dipakai jadi wisma atlet, kemudian diubah menjadi rusun. Masyarakat bisa menuntut karena sekarang sudah pintar-pintar," beber Taufik.

Rencananya DKI akan menggunakan lahan seluas 11,5 hektar yang dihibahkan Sekretariat Negara untuk membangun sebanyak tujuh tower berkapasitas lebih dari 14.000 penghuni. Lahan itu akan dibangun wisma atlet. Pemprov DKI menganggarkan Rp 32 miliar.