TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ghiraldo Banu Seprizky atau akrab disapa Aldo, putra dari pengemudi Go-jek, Gunawan dan Sisilia, yang tewas ditabrak Kopaja 612 Kampung Melayu-Ragunan, masih kritis, Kamis (17/9/2015).

Kepala Humas Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Sulastin, mengatakan, usai dirujuk dari Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC) menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Rabu (16/9) malam, bocah berusia delapan tahun itu belum banyak berubah hingga Kamis (17/9) pukul 12.00 WIB.

Aldo masih belum sadarkan diri dan dibantu sejumlah peralatan untuk menyokong hidupnya. Selain itu, tim medis pun masih melakukan pengamatan usai dilakukan beberapa kali penindakan.

"Pasien diketahui masuk UGD (RSCM-Red) pada Rabu (16/9) pukul 20.38 WIB, hasil rujukan dari Rumah Sakit JMC. Kedatangannya diantar oleh anggota keluarganya, om sama neneknya dengan kondisi kritis," jelasnya kepada Warta Kota di RSCM, Kamis (17/9).

"Kondisinya belum banyak perkembangan, mulai dari masuk sampai sekarang, tapi tindakan sudah diambil, tim dokter juga sudah memindahkan pasien dari ruang ICU (Intensif Care Unit-red) ke ruang resusitasi," tutupnya menambahkan.

Seperti diketahui sebelumnya, kecelakaan terjadi saat Aldo bersama kedua orangtuanya, Gunawan dan Sisilia sedang berkendara dengan sepeda motor di Jalan Warung Buncit, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (16/9) sekitar pukul 13.10 WIB. Luka Aldo juga mengerikan.

Karena lalu lintas dalam kondisi macet, ayah Aldo yang merupakan pengemudi Go-Jek itu diketahui melintas di jalur busway diikuti dengan puluhan pengendara sepeda motor dan mobil.

Namun tanpa disadari, dari arah belakang, sebuah Kopaja 612 Kampung Melayu-Ragunan melaju dengan kecepatan tinggi. Sang sopir yang tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya pun menabrak sejumlah pengendara, termasuk keluarga Aldo.

Ayah dan ibu Aldo diketahui tewas di tempat, sedangkan Aldo yang terluka parah dilarikan ke Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC) Pancoran. Hingga kini, Aldo masih dalam kondisi kritis, bocah yatim piatu itu masih dalam perawatan di ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). (Dwi Rizki)