Ungkap Penyebab Kematian NAA, Petugas Lakukan Pemeriksaan Psikologis
Tahapan ini dilakukan dengan cara mewawancarai orang dekat korban, seperti orang tua, guru, dan teman.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengungkap penyebab kematian NAA, seorang siswa kelas dua SDN 07 Pagi Kebayoran Lama, maka dilakukan pemeriksaan psikologis.
"Profiling pelaku dan autopsi psikologis korban dapat mengetahui penyebab (kematian NAA,-red)," ujar Psikolog Klinis, Kasandra Putranto, ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (19/9).
Dia menyarankan kepada aparat kepolisian supaya dilakukan autopsi psikologis kepada NAA (8). Ini merupakan upaya mengetahui kondisi psikologis korban semasa hidup.
Tahapan ini dilakukan dengan cara mewawancarai orang dekat korban, seperti orang tua, guru, dan teman.
"Kami mengusulkan rekomendasi membuat autopsi psikologis korban. Sebelum itu dilakukan tidak dapat berandai-andai," tuturnya.
Sementara itu, menurut Kasandra, petugas melakukan pemeriksaan psikologis kepada, R (8). Ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kejiwaan.
"Pelaku diperiksa psikologis. Profiling dilakukan terhadap pelaku," tambahnya.
Peristiwa kekerasan terjadi di salah satu sekolah dasar di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Seorang anak laki-laki berinisial NAA (8) meninggal dunia setelah dipukul saat berkelahi dengan temannya, R (8).
Peristiwa terjadi saat kedua anak tersebut sedang mengikuti lomba menggambar di sekolah dasar itu pada Jumat (18/9) sekira pukul 09.00 WIB. Mereka saling berkelahi satu sama lain.
Pelaku memukul di bagian dada dan menendang bagian kepala hingga korban terjatuh yang mengakibatkan korban mengalami luka bagian kepala bagian belakang dan dada.
Atas kejadian tersebut, korban dibawa ke Puskesmas Kebayoran Lama pada Jumat sekira pukul 10.00 WIB. Guru membawa korban dalam keadaan sadar.
Pihak puskesmas tidak sanggup menangani langsung sehingga korban diarahkan ke RS.Fatmawati, sekira jam 18.00 WIB korban meninggal di RS.Fatmawati.