Final Persib VS Sriwijaya FC Akan Dikawal 10.000 Polisi
Para suporter dari Persib Bandung, Bobotoh direncanakan akan hadir ke Jakarta.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polda Daerah Metro Jaya terus melakukan persiapan menjelang Final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/10). Polisi, dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) disiapkan di sekitar SUGBK.
Pertandingan akan mempertemukan Sriwijaya FC melawan Persib Bandung. Para suporter dari Persib Bandung, Bobotoh direncanakan akan hadir ke Jakarta.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian menuturkan bahwa sebanyak 10.000 personel akan berjaga disana. Personel itu terdiri dari hampir 2000 sampai 2500 personel TNI. Satpol PP dan Pemda kurang lebih 1000 personel. Sedangkan dari Polda Metro Jaya hampir 7000 dan 1000 dari Brimob Polri. 12 kendaraan taktis seperti baracuda dan water Canon akan disiagakan di SUGBK.
"Kita imbau masyarakat untuk tidak melintas di jalan tersebut jika tidak berkepentingan. Siaga 1 kan akan diturunkan 8000 dan 9000 personel," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (13/10).
Walaupun belum ada keputusan pertandingan itu akan digelar di SUGBK, pihak Polda Metro Jaya akan tetap melakukan persiapan. Dia meminta promotor agar menjual tiket kurang dari kapasitas yaitu dibawah 7.000. Hal ini agar mencegah keributan antara suporter yang akan bertanding.
"Paling pertama kita waspadai adalah suporter karena jumlah besar. Terutama rekan dari Persib, Jak Mania, dan Arema Malang. Kita lakukan komunikasi. Prinsip semua suporter siap. Karena ini itikad baik dari Bapak Presiden dalam rangka menggairahkan sepak bola kita," ungkapnya.
Para suporter dari Bandung sendiri akan dilakukan pengawalan dari Polda Jawa Barat. Saat ini, Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat terus berkomunikasi menjelang pertandingan akbar tersebut.
Pihak kepolisian juga terus berkomunikasi dengan para suporter dari Persib Bandung yaitu Viking dan Bobotoh. Jika para suporter kedapatan melakukan tindak kriminal maka akan langsung dilakukan tindakan tegas.
"Berapa jumlah akan berangkat, bis, dan titik mana sudah kami komunikasikan dengan Polda Jawa Barat. Termausk razia senjata tajam, senpi, laser poin, kembang api, miras, petasan. Itu semua dilarang. Termasuk rute," ungkapnya. (Bintang Pradewo)