Penjelasan Dirut Sarinah Atas Kebakaran di Lantai 14
Sepuluh menit sudah bisa padam dan dilokalisir. Sehingga api tidak menyebar hingga ke daerah lain
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Sarinah, Ira Puspadewi mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui persis kronologi kejadian kebakaran dan masih terus dilakukan pengecekan.
Namun, berdasarkan laporan yang diterima, dirinya mengatakan bahwa sepuluh menit pascakebakaran, api sudah dapat dipadamkan dengan menggunakan tabung pemadam dan springkle yang bekerja dengan baik.
"Sepuluh menit sudah bisa padam dan dilokalisir. Sehingga api tidak menyebar hingga ke daerah lain," katanya di gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Dirinya juga memastikan bahwa alarm peringatan di lantai 14 berfungsi dengan baik dan langsung menyala saat api sudah mulai membesar. Serta langsung mematikan aliran listrik untuk mengurangi dampak kebakaran.
"Saat ini kami sedang melakukan pengecekan secara menyeluruh. Termasuk aliran listrik dan juga alarm yang berada di tiap-tiap lantai," ujarnya.
Sementara, aktivitas kantor dan perbelanjaan di gedung Sarinah akan tetap berjalan seperti biasa.
Dua Koki Menjadi Korban
Ira menyatakan bahwa dua korban insiden kebakaran di lantai 14 merupakan koki di salah satu tenant yang menyewa gedung sarinah. Menurut laporan yang di dapat, dua koki tersebut mengalami luka bakar mayor.
"Dari informasi, luka bakar 80 persen. Dua-duanya koki. Tapi kami masih terus memastikan," papar ira.
Menurut informasi tribunnews.com, dua koki tersebut saat ini sedang ditangani intensif di RS Abdi Waluyo, Jakarta.
Sedangkan untuk biaya pengobatan, pihak PT Sarinah sudah menyiapkan asuransi dari hasil penyewaan tempat. Namun, biayanya tidak terlalu besar.
"Umumnya, dari pihak tenant yang sudah menyiapkan asuransi terhadap pegawainya," katanya.
Ira menyatakan bahwa semua prosedur yang dilakukan oleh PT Sarinah sudah tepat dan sesuai dengan prosedur keselamatan gedung yang diatur dalam regulasi. Namun, pihaknya akan tetap mengevaluasi hal tersebut.
"Tetap ada evaluasi. Kedepan, pasti akan kami perbaiki sehingga tidak ada lagi musibah seperti ini," katanya.