TRIBUNNEWS.COM, SENEN - Kawasan Atrium Senen, Senen, Jakarta Pusat. Lama tidak terdengar kabarnya, pusat perbelanjaan yang sejak lama dikenal sebagai Segitiga Senen itu rupanya tetap menjadi lokasi favorit para Pekerja Seks Komersial (PSK) menjajakan diri.

Tercatat, sebanyak lima orang PSK berhasil diamankan Polsek Senen di komplek pertokoan Atrium Senen pada Minggu (1/11/2015) malam.

Pengamanan para PSK tersebut disampaikan langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Senen, AKP Ahmad Alexander Yeriko di Mapolsek Senen, Senin (2/11/2015).

Diungkapkannya, penahanan terhadap para PSK tersebut berdasarkan laporan masyarakat dan pengamatan pihaknya di komplek pertokoan Atrium Senen selama beberapa waktu lalu.

Terkait adanya praktek tersebut, pihaknya pun melakukan penindakan berupa penangkapan terhadap para PSK yang diketahui sedang menjajakan diri di sekitar pertokoan Atrium Senen pada Minggu (1/11/2015) malam.

Hasilnya, sebanyak lima orang PSK yang diketahui berinisial TA (32) dan Va (28) warga Johar Baru, Jakarta Pusat serta IS (31), IRP (31) dan R (28) warga Karawang, Jawa Barat itu berhasil diamankan.

"Aktivitas asusila ini jelas meresahkan, karena itu kami lakukan penertiban. Hasilnya ada lima orang perempuan yang kami amankan, semuanya kami bawa ke Mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.

Usai dilakukan pemeriksaan, pihaknya pun berkoordinasi dengan Sudin Sosial Jakarta Pusat untuk melakukan penjemputan.

Kelimanya kemudian dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Kedoya, Jakarta Barat untuk menjalani pembinaan.

Dihubungi terpisah, Kasudin Sosial Jakarta Pusat, Susan Budi Susilowati mengatakan telah menerima kelima PSK dari pihak Polsek Senen. Dirinya mengaku sangat mengapresiasi kinerja Polsek Senen yang telah melakukan penjangkauan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Masyarakat (PMKS), khususnya wanita tuna susila.

"Kami sudah terima dan salurkan kelima wanita rawan sosial ke PSBI Kedoya. Mereka akan menjalani pembinaan, pendampingan psikologis dan diberikan keterampilan selama beberapa waktu ke depan," jelasnya.

Langkah pembina tersebut diharapkan dapat merubah pola pikir para PSK dalam memandang kehidupan.

Sehingga, dengan berubahnya pola pikir ditambah dengan bekal keterampilan, diharapkan para PSK tidak kembali terjun ke dalam dunia hitam.

"Kami harapkan agar mereka tidak kembali turun ke jalan, karena masih banyak yang dapat dikerjakan untuk mendapatkan penghasilan. Walau begitu, penjangkauan akan terus kami lakukan, supaya kejadian ini tidak kembali terulang," katanya.

Penulis: Dwi Rizki