Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marak Penembakan, Polisi Sita Ratusan Senpi Ilegal

Kepolisian menggelar rizia menyikapi maraknya kasus teror dan kejahatan menggunakan senjata api di Ibu Kota

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Marak Penembakan, Polisi Sita Ratusan Senpi Ilegal
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menggelar rizia menyikapi maraknya kasus teror dan kejahatan menggunakan senjata api di Ibu Kota

"Kami memahami kasus kejahatan dan kekerasan belakangan sering menggunakan senjata api ilegal ataupun replika. Pelaku tidak segan membuang tembakan. Terkait ini kami sedang giat-giatnya operasi pengungkapan Senpi (Senjata Api) ilegal," tutur Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, Minggu (15/10/2015).

Krishna melanjutkan dari hasil operasi yang dilakukan jajarannya sudah banyak terungkap berbagai kasus dimana pelakunya menggunakan senjata api.

"Nanti akan kami buka ke publik. Kami sudah sita ratusan senjata api ilegal dan non api, replika yang mirip," tegasnya.

Krishna menambahkan upaya ini dilakukan dalam rangka menjamin keamanan masyarakat karena faktanya di lapangan khususnya di wilayah akarta dan Bogor banyak kasus kejahatan dengan menggunakan senjata api.

Untuk diketahui di wilayah Jakarta, khusus Jakarta Selatan seringkali terjadi aksi penembakan dan ada beberapa diantaranya yang belum juga terungkap.

Berita Rekomendasi

kasus kejahatan menggunakan senjata api tersebut hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah baik bagi Polres Jakarta Selatan maupun Polda Metro.

Diantaranya kasus penembakan di gedung ESDM yang pelakunya tak kunjung diketahui.

kemudian kasus penembakan di Mampang Prapatan Jakarta Selatan, dimana sebuah taksi ditembak seseorang dari dalam sebuah mobil.

Hingga saat ini meski pemilik mobil sudah diketahui identitasnya tapi siapa pelaku dan apa motifnya masih belum terungkap.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas