Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bogor Diguyur Hujan Deras, Warga Tanah Baru Khawatir Banjir Besar Datang

Warga menilai tindakan antisipasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor dengan mengeruk sungai di sekitar permukiman tidak efektif

zoom-in Bogor Diguyur Hujan Deras, Warga Tanah Baru Khawatir Banjir Besar Datang
TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana Adhitama
Rumah-rumah penduduk di dua kampung yang berada di Kecamatan Bogor Utara terendam banjir, Minggu (11/9/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wilayah Bogor kembali diguyur hujan dengan intensitas sedang sore ini, Senin (16/11/2015).

Situasi tersebut membuat warga Kampung Kramat, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, khawatir terjadi banjir yang lebih besar.

Warga menilai tindakan antisipasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor dengan mengeruk sungai di sekitar permukiman tidak efektif.

"Kami sudah pernah, tidak hanya sekali kami kerja bakti ngeruk kali, tapi hasilnya sama saja," kata ketua RW 01, Kampung Kramat, Epo Suparman, kepada TribunnewsBogor.com.

Sempitnya aliran sungai, serta pendangkalan sungai dianggap menjadi penyebab utama.

"Dari dulu sudah kami usulkan untuk membuat sodetan, tapi malah bangun rusunawa," kata Epo.

Sedikitnya, 200 lebih warga di kampung tersebut terendam banjir pada Minggu (15/11/2015).

Berita Rekomendasi

"Kalau tembok tidak dirobohkan, akan terjadi lagi," katanya.

Warga Protes ke Camat

Sebelumnya ratusan warga korban banjir di Kampung Kramat, Kelurahaan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, memprotes Camat Bogor Utara yang dinilai tidak mampu menangani banjir di wilayahnya.

"Ini bagaimana pertanggung jawabannya," teriak seorang warga dengan nama emosi.

Kata warga tersebut, persoalan banjir di kampungnya sudah terjadi sejak lama dan keadaannya makin parah.

"Makin parah setelah ada penembokan, sampai satu meter lebih di dalam rumah," kata Iwan seorang warga kepada TribunnewsBogor.com, Senin (16/11/2015).

Warga semakin emosi saat Camat Bogor Utara tidak dapat menjelaskan soal tuntutan warga.

Warga mempertanyakan kembali soal proyek penyodetan di hulu sungai.

"Penyodetan sudah sejak 2003 lalu, kami setuju pembangunan Rusunawa karena dijanjikan pembangunannya bareng, tapi tidak ada sampai sekarang," katanya.

Hingga kini ratusan warga masih berkumpul di depan Rusunawa Cibuluh, Bogor Utara yang masih dalam proses pembangunan. (Ardhi Sanjaya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas