Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mat Ali: Pemerintah Tak Perlu Intervensi Harga Tiket Pesawat Murah

"Wong perusahaan yang nanggung (kerugian – red) kok kita yang repot."

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Mat Ali: Pemerintah Tak Perlu Intervensi Harga Tiket Pesawat Murah
IST
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad M Ali. 

TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Perang tarif tiket pesawat sampai saat ini masih terjadi antar maskapai penerbangan, meski pemerintah telah menetapkan aturan batas minimal tiket murah.

Peraturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pasca kecelakaan pesawat Air Asia awal tahun 2015.

Menhub Ignasius Jonan beranggapan, tiket murah yang ditetapkan akibat ketatnya kompetisi di tengah industri penerbangan komersial tanah air, tak jarang mengorbankan standar keselamatan penerbangan.

Melalui rilis yang masuk ke Redaksi Tribunnews anggota Komisi V DPR Ahmad M Ali menanggapi kondisi tersebut.

Ia menyebut bahwa asumsi pemerintah itu keliru.

Dalam hematnya, perang tarif antar makaspai adalah strategi perusahaan dengan memperhitungkan standar minimal keselamatan penumpang yang sudah diatur pemerintah.

Anggota Fraksi NasDem ini menilai, jika rendahnya harga tiket pesawat selama ini ternyata diikuti oleh rendahnya standar keselamatan penerbangan, maka ada yang salah dengan pengawasan pemerintah.

Berita Rekomendasi

"Kalau asumsinya tarif harga bisa memengaruhi standar penerbangan, maka dengan pengawasan yang ketat harga itu akan naik dengan sendirinya."

"Gak usah pemerintah masuk ke ruang itu. Yang penting itu adalah pengawasan, bukan perang tarifnya," ungkap pria yang akrab disapa Mat Ali selepas Sidang Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Senin (16/11/2015).

Dengan asumsi dasar tersebut, Mat Ali menyimpulkan, persoalan keselematan bukan berakar pada harga tiket, tapi bergantung pada kualitas pengawasan pemerintah.

Dia menyarankan pemerintah untuk lebih fokus dalam membenahi pengawasannya terkait standar keselamatan penerbangan, dan tak perlu terlalu jauh mengintervensi maskapai terkait penentuan harga tiket.

Dengan begitu, perusahaan otomatis akan berpikir dua kali untuk menentukan tarif, karena dihantui kerugian operasional akibat ketetapan standar penerbangan yang diawasi secara ketat oleh pemerintah.

"Kalau kemudian terawasi dengan baik, dan tarif ini mengikuti harga maka otomatis akan menemukan titik keseimbangan baru."

"Wong perusahaan yang nanggung (kerugian – red) kok kita yang repot. Harga mana yang akan mereka jual, karena kalau di harga tertentu mereka akan rugi."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas