Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lion Air: Suara Desahan di Kokpit Karena Bibir Kopilot Dekat dengan Mic

Menurut Edward, suara desahan yang didengar Lambertus kemungkinan adalah suara napas kopilot yang bicara terlalu dekat dengan mikrofon.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Lion Air: Suara Desahan di Kokpit Karena Bibir Kopilot Dekat dengan Mic
Kompas.com/Yoga Sukmana
Pesawat Lion Air B737-800 terparkir di run way Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/8/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau tidak terbukti menawarkan jasa pramugari seksi dan mengeluarkan suara mendesah seperti yang dilaporkan namun maskapai Lion Air tetap menghukum co-pilot (sebelumnya diberitakan pilot) pesawat Lion Air JT 990 karena melanggar prosedur pengumuman.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Lion Air kembali dikomplain penumpangnya.

Kali ini, salah satu penumpang Lion Air mengadukan pelayanan maskapai tersebut ke Dirjen Perhubungan Udara karena salah satu pilotnya telah membuat penumpang tidak nyaman selama penerbangan.

Sang kopilot dari maskapai bernomor JT 990 rute Surabaya-Denpasar itu disebut menawarkan pramugari janda kepada penumpang, dan membuat suara mendesah selama penerbangan berlangsung.

Penumpang yang membuat laporan ke Dirjen Perhubungan Udara ini tertulis atas nama Lambertus Maengkom.

Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait, Rabu (18 /11/2015) mengatakan, kesalahan prosedur yang dilakukan kopilot adalah mengucapkan selamat ulang tahun kepada salah satu pramugari yang bertugas di pesawat yang sama.

"Tindakan kopilot kami akui melanggar etika dan prosedur pengumuman via speaker. Kopilot kami grounded selama dua pekan ke depan, " kata Edward.

Berita Rekomendasi

Edward merinci, sang kopilot yang namanya dirahasiakan itu juga mengumumkan bahwa pramugari yang berulang tahun juga sedang mencari jodoh karena masih berstatus single.

"Ini yang salah ditafsirkan jadi menawarkan janda seksi. Sama sekali tidak benar itu, " kata Edward lagi.

Perihal suara mendesah yang juga disampaikan Lambertus Maengkom dalam laporannya ke Dirjen Perhubungan Udara, Edward membantah adanya hal tersebut.

Menurut Edward, suara desahan yang didengar Lambertus kemungkinan adalah suara napas kopilot yang bicara terlalu dekat dengan mikrofon.

"Mungkin saja cara bicara kopilotnya memang seperti itu, dan mungkin terlalu dekat dengan mic. Tidak mungkin kopilot terus bicara lewat speaker, karena dia harus komunikasi dengan tower. Kopilot juga tidak dalam keadaan mabuk, " kata Edward.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas