Sampah di Jembatan Kalibata Mencapai 500 Ton
Satu buah eskavator berwarna kuning diterjunkan untuk mempercepat proses pengangkatan sampah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tumpukan sampah yang berasal dari kiriman Bogor dan Depok di jembatan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (17/11) terus diangkut Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan anggota TNI Angkatan Darat.
Satu buah eskavator berwarna kuning diterjunkan untuk mempercepat proses pengangkatan sampah yang berada di Kali Ciliwung itu.
Petugas dari Dinas Kebersihan DKI dan anggota TNI masih sibuk membersihkan sampah yang rata-rata didominasi kayu-kayuan.
Sampah masih menggunung di Jembatan Kalibata Jakarta Selatan setelah hujan deras turun pada Jumat (13/11) lalu.
Satu eskavator bekerja mengeruk sampah yang masih ada di badan sungai agar tak mengganggu aliran. Sementara itu, truk sampah terus bolak balik membuang sampah.
Akibat kegiatan ini, jembatan lama Jembatan Kalibata ditutup. Biasanya, kendaraan dari dua arah bisa melalui jalan ini
Kepala Dinas Kebersihahn DKI Isnawa Adji mengatakan pihaknya menurunkan armada selama 24 jam untuk segera menuntaskan sampah yang menumpuk di lokasi ini.
"Truk dan eskavator stand by terus di sana," kata dia saat dihubungi di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selata, Selasa (17/11).
Mantan Camat Tambora itu mengatakan pada hari pertama, sudah ada sekitar 250 ton sampah atau 40 rit truk yang terangkut. Setiap rit mengangkut sekitar 6 ton sampah.
Dia memperkirakan, sampah akibat hujan kemarin yang terbawa dari hulu Ciliwung bisa mencapai 500 ton.
"Sampah akibat hujan kemarin yang terbawa dari hulu Ciliwung bisa mencapai 500 ton," ucapnya.
Macet
Sementara itu, Adjie (25) mengatakan, kendaraan kini hanya bisa melalui jembatan baru yang berada di atas jembatan lama.
Apalagi, jembatan baru itu hanya bisa untuk satu kendaraan untuk masing-masing arah.
"Jadinya sih ya macet, karena semua lewat sana," ungkapnya.