Cerita Sopir Ambulans yang Diganggu 'Penumpangnya' : Peti Itu Goyang-goyang
Sutrisno (52) salah sopir ambulans RS PMI Bogor yang sudah berkeliling ke berbagai wilayah untuk mengantarkan jenazah.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sutrisno (52) salah sopir ambulans RS PMI Bogor yang sudah berkeliling ke berbagai wilayah untuk mengantarkan jenazah.
Selama 22 tahun bertugas, Sutrisno banyak mengalami kejadian aneh saat mengantar jenazah.
Mulai dari gaib sampai mobil ambulansnya yang tiba-tiba mati di tengah jalan.
Baginya, yang terpenting bagaimana berangkat mengantar jenazah ke tempat tujuan dengan selamat dan pulang kembali ke Bogor juga dalam kondisi aman.
"Suara-suara aneh di mobil ambulans sudah biasa," kata Sutrisno kepada TribunnewsBogor.com.
Baca juga : Cerita Mistis Penjaga Kamar Mayat, Diganggu Mahluk Bertaring dan Genderuwo
Dia menceritakan, pernah suatu hari dia bersama rekannya mengantarkan jenazah ke daerah Jawa Timur.
Saat itu, Sutrisno harus mengantarkan jenazah korban kecelakaan.
Jenazah yang kondisi tidak baik itu dimasukkan dalam peti mati.
"Waktu itu petinya sewaan, jadi harus dibawa balik lagi. Setelah jenazah diantarkan ke rumah duka, kami langsung pulang lagi," katanya.
Karena lelah dan mengantuk, di tengah perjalanan, dia minta temannya untuk gantian menyetir.
Sutrisno kemudian tidur di kursi panjang persis di samping peti mati.
"Tapi, baru beberapa saat memejamkan mata, koq hawanya lain, rasanya peti mati itu goyang-goyang sendiri padahal saat itu jalanan lurus," katanya.
Akhirnya Sutrisno terbangun dan kembali ke kursi depan.
Rupanya, kejadian serupa juga dialami rekan Sutrisno saat tidur di dekat petiu mati.
"Saat saya cek, ternyata di dalam petinya itu banyak darah. Mungkin itu yang akhirnya muncul kejadian aneh," katanya.
Ia menuturkan, selama ini ia belum pernah melihat penampakan mahluk gaib secara langsung.
Selama bertugas, dia selalu mengawali pekerjaan dengan berdoa agar selalu diberi kelancaran dan keselamatan.
Jenazah
Sementara itu Dedi Subandi (50), petugas forensik RS PMI Bogor mengatakan, dirinya sudah 25 tahun bertugas di bagian kamar jenazah RS PMI Bogor.
Karena tugasnya itu, Dedi setiap hari selalu berurusan dengan jenazah.
Mulai dari memandikan hingga menyatukan jenazah yang bentuknya sudah tidak beraturan.
"Sebelumnya, tahun 1985 saya bertugas sebagai perawat di ruang ICU dan IGD, tapi sejak 1989 saya dipindahkan ke kamar mayat sampai sekarang, karena saat itu kekurangan pegawai," katanya.
Dedi mengatakan, bertugas di kamar jenazah bisa jadi tugas yang jarang diminati orang.
Namun, baginya pekerjaan mengurusi jenazah menjadi ibadah tersendiri baginya.
"Bayangkan saja, tidak semua jenazah masuk kesini dalam kondisi baik. Sering jenazah yang kondisinya sudah tidak baik dan tidak ada identitasnya, kita wajib mempelakukan jenazah itu secara baik pula, dimandikan dikafani sebelum dikuburkan," ujarnya.
TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana
Baginya, pekerjaanya sebagai petugas forensik merupakan tugas mulia.
"Saya anggap pekerjaan saya ini sebagai ibadah dan saya bersyukur dengan pekerjaan ini saya bisa membantu orang," ungkapnya.
Segudang pengalaman telah dia rasakan selama menjadi petugas kamar mayat.
Misalnya, Dedi sering diprotes oleh keluarga korban karena tak sabar ingin cepat membawa jenazah anggota keluarganya.
"Keluarga korban datang ke kamar mayat dan marah-marah, mereka mau mengambil jenazah keluarganya. Tapi sesuai aturan harus menunggu
surat dari polisi dulu. Paling saya coba tenangkan mereka dan beri mereka pengertian," katanya.
Selama hampir 26 tahun bertugas, berbagai bentuk mayat telah dia tangani, mulai yang masih utuh hingga sudah tak berbentuk.
Kadang, korban yang sudah tak utuh adalah korban kecelakaan.(*)