Diperiksa Bareskrim, Fahmi Zulfikar Dicecar 15 Pertanyaan
Dia pun menantang semua pihak untuk membuktikan keterkaitan kasus korupsi kliennya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sunan Kalijaga, Kuasa Hukum Anggota DPRD DKI Fahmi Zulfikar mengatakan bahwa kliennya dalam pemeriksaan oleh pihak penyidik Subdit V Direktorat hanya menjawab 15 pertanyaan.
Berbagai pertanyaan yang ditanyai penyidik belum bisa disampaikan oleh dirinya.
"Jadi agenda pemeriksaan untuk klien kami secara patut dipanggil sebagai tersangka. Kami hadir dengan i'tikad baik tadi kami sudah dampingi sudah menjawab 15 pertanyaan," kata Sunan di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015).
Dia menjelaskan bahwa dirinya sudah berbicara dengan dua tersangka. Menurut pengakuan tersangka, tidaks sepeserpun uang yang dikorupsi kedua tersangka saat pengadaan UPS 2014 lalu.
"Mas sunan tidak satu rupaih pun ada kaitannya terkait UPS itu. Jadi artinya bukan pembelaan, silakan dibuktikan," kata Sunan meniru ucapan Fahmi.
Ketika ditanya soal tersangka Alex Usman yang mengatakan Fahmi meminta 7 persen atas pengadaan UPS sebesar Rp 300 miliar, dia membantahnya. Dia menjelaskan kliennya tidak pernah melakukannya.
"Saya juga menjawab, artinya meneruskan kronologis klien kami samapaikan, bagaimana menerima atau meminta sebesar 7 persen dari kesepakan tersebut. Klien kami tidak pernah berada pada saat pertemuan tsb, dia ngga pernah hadir," ucapnya.
Dia pun menantang semua pihak untuk membuktikan keterkaitan kasus korupsi kliennya. Hal ini dikarenakan, kliennya tidak pernah menghadiri pertemuan tersebut.
"Kami menantang pihak manapun, untuk bisa membuktikan kliennya kami itu meminta. Karena kata klien kami dia tdk pernah mengadiri pertemuan itu, yang katanya meminta imbalan dia ga pernah hadir, aman dia bisa minta," ucapnya.
Status tersangka, kata dia, tidak membuat Fahmi dipecat dari Anggota DPRD DKI. Karena kasus itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Dia menjelaskan Anggota DPRD DKI belum akan keluar dari Partai Politiknya.
"(keluar dari Partai-red) Belum, belum mengarah kestu. Kita masih fokus apa yang dialami, tidak ada satu rupiah," ungkapnya .(bintang pradewo)