Habib Rizieq: Sampurasun Boleh Diucapkan, Asal Tidak Dijadikan Pengganti Assalamualaikum
Pengucapan Sampurasun dapat dipergunakan selama tidak dijadikan sebagai pengganti syariat agama islam
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Habib Rizieq, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), meminta masyarakat Sunda supaya jernih memahami maksud pernyataan Sampurasun.
Dia menjelaskan Sampurasun adalah ucapan selamat masyarakat Sunda yang sangat terkenal dan mengandung unsur penghormatan kepada sesama.
Pengucapan Sampurasun dapat dipergunakan selama tidak dijadikan sebagai pengganti syariat agama islam saat mengucapkan salam, yaitu "Assaalamu 'Alaikum".
"Sampurasun sebagai adat sunda yang mempunyai makna sangat baik dan amat bagus, serta boleh digunakan untuk menyapa sebagai penghormatan, selama tidak dijadikan sebagai pengganti syariat "Assalaamu 'Alaikum"" kata Habib Rizieq saat dihubungi, Rabu (25/11/2015).
Dia menegaskan supaya pengucapan Sampurasun tidak menjadi sarana mengadu domba antara adat istiadat dan syariat karena masing-masing ada tempat dan syarat serta cara penggunaan.
Dalam hal ini, Habib Rizieq menentang kampanye yang dilakukan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Menurut Habib, Dedi mulai meninggalkan salam syariat islam "Assalaamu 'Alaikum" dan diganti salam adat sunda "Sampurasun".
Habib Rizieq mengklaim, Dedi dimana dan kapan saja mengkampanyekan aneka budaya "Syirik" nya yang dibungkus dengan nama "Adat" dan "Budaya", serta dikemas dengan salam santun masyarakat sunda "Sampurasun".
Plesetan Habib Rizieq sendiri beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial. Videonya sendiri diunggah di Youtube pada 14 November 2015 dengan judul Habib Rizieq : Sampurasun?? CAMPUR RACUUUN !!! (Bupati Purwakarta). Dalam video itu, awalnya Habib Rizieq duduk di kursi berkata sampurasun.
Namun ia berteriak dengan lantang mengatakan campur racun. Lalu terdengar suara tepuk tangan menggema. Konon Habib Rizieq tengah berceramah di Purwakarta pada 13 November 2015.
Atas pernyataan itu, sebanyak 16 organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat (AMSM) menolak Pentolan Front Pembela Islam, Habib Rizieq, masuk ke wilayah Jawa Barat.
Pasalnya Habib yang memplesetkan kata sampurasun menjadi campur racun dinilai telah menghina bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa Barat.
Koordinator AMSM, Noery Ispandji Firman, mengatakan, sampurasun merupakan kata yang mengandung arti doa. Namun kata yang termasuk salam itu diplesetken oleh orang yang mengaku tokoh di Indonesia. Apalagi hal itu disampaikan di depan warga Purwakarta, Jawa Barat.
"Saya siap melawan yang menzalimi hal-hal yang berkaitan dengan budayaSunda. Kami tidak akan diam terhadap hal ini," kata Noery kepada wartawan dalam konferensi pers di gedung Angkatan Muda Siliwangi, Jalan Braga No 25, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Rabu (25/11).
Noery mengaku sangat geram dengan perkataan Habib Rizieq tersebut. Selain menghina masyarakat Sunda, perkataannya tersebut juga melukai budaya bangsa Indonesia. Sebab ucapannya itu bentuk tidak menghargai perbedaan dan budaya.
"Kami sendiri sebagai orang Sundatinggal di Indonesia saling menghargai khususnya menghargai agama suku budaya yang ada karena itu kekuatan bangsa Indonesia," ujar pria yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi itu.
Noery meminta seluruh masyarakat di Jawa Barat turut menolak kehadiran Habib Rizieq ke Jawa Barat apapun alasannya. Ia pun yakin masyarakatSunda sangat kecewa dengan pria yang kerap mengundang kontroversi tersebut.
"Kami tidak penah ganggu orang lain dan kami cinta damai. Karenanya Jawa Barat selalu kondusif dan kami selalu menghormati nilai luhur budaya yang ada di Indonesia," kata Noery.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.