Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok: Awalnya Saya Enggak Ngebet Beli RS Sumber Waras

Pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terindikasi merugikan negara sebesar Rp 191 miliar.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Ahok: Awalnya Saya Enggak Ngebet Beli RS Sumber Waras
IST
RS Sumber Waras 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terindikasi merugikan negara sebesar Rp 191 miliar.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan awal mula pengambilan keputusan untuk membeli lahan seluas 3,7 hektar tersebut.

Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku, awalnya Pemprov DKI tidak ngebet untuk membeli lahan yang letaknya di Jakarta Barat itu.

Karena pada saat itu, Dinas Kesehatan lebih merekomendasikan untuk membeli lahan yang berada di Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, bersebelahan dengan Kantor Dinas Kesehatan; Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, yang kini menjadi lokasi Gedung Ambulance Gawat Darurat.

Lalu Ahok membuat surat disposisi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah untuk membeli lahan rekomendasi Dinas Kesehatan DKI.

"Disposisi saya apa? Saudara Sekda, segera dianggarkan untuk dibangun sesuai aturan. Artinya apa? Saya enggak ngebet beli RS Sumber Waras," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).

Berita Rekomendasi

Hingga akhirnya Yayayan Kesehatan Sumber Waras selaku empunya lahan, menawarkan lahannya kepada Pemerintah Provinsi DKI.

Akhirnya, Pemprov DKI memutuskan untuk membeli lahan itu, alasannya, mereka mau menjual lahan sesuai Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) pada 2014. Ditambah, Jakarta masih kekurangan RS kanker dan jantung.

"Saya langsung manfaatkan, karena bagi saya yang penting Jakarta ada RS kanker dan jantung tambahan," imbuhnya.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI mencatat, pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI terindikasi merugikan negara Rp 191 miliar.

Mereka membandingkannya dengan PT Ciputra Karya Utama yang pada 2013 membeli seharga Rp 564 Miliar. Sedangkan Pemprov DKI membeli seharga Rp 755 Miliar pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Perubahan tahun 2014.

Ahok membantah pembelian RS Sumber Waras terlalu mahal. Menurutnya, pembelian lahan sesuai Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) pada 2014. Ahok malah menyebut, pembelian lahan yang letaknya di Jakarta Barat itu menguntungkan.

”Sudah untung karena Sumber Waras mau jual sesuai dengan NJOP. Apalagi bangunannya diberikan gratis,” imbuhnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas