Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antre 4 Jam, Nenek Sarnia Gagal Dapatkan Sembako

Berjalan gontai, bersandal jepit biru itu hanya bisa terduduk di ujung pembatas jalan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Antre 4 Jam, Nenek Sarnia Gagal Dapatkan Sembako
Tribunnews.com/Dwi Rizki
Penjualan sembako murah yang digelar Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat dalam festival Jakarta Pusat Fair 2015 di Kantor Walikota Jakarta Pusat pada Kamis (10/12) nyatanya menuai kekecewaan warga, khususnya para lansia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kurang informasi dan sosialisasi, penjualan sembako murah yang digelar Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat dalam festival Jakarta Pusat Fair 2015 di Kantor Walikota Jakarta Pusat pada Kamis (10/12/2015) nyatanya menuai kekecewaan warga, khususnya para lansia. Hasilnya, sejumlah warga yang datang pun harus kecewa dan pulang dengan tangan hampa.

Rasa kesal bercampur aduk sedih tengah dirasakan oleh nenek Sarnia (60) warga RT 18/01 Cideng, Gambir, Jakarta Pusat usai memelas kepada staf walikota untuk membeli sembako murah yang ditawarkan panitia, Kamis (10/12) siang.

Namun, keputusan bulat panitia sepertinya sudah mutlak disampaikan. Siapa pun yang datang tanpa membawa kupon pembelian sembako murah, tidak diperkenankan untuk membeli sembako yang ditawarkan, karena jumlah sembako yang terbatas.

Menyadari kesempatannya untuk mendapatkan paket sembako berisi tiga buah mie instan, satu kilogram gula pasir, satu kilogram minyak goreng dan tiga kilogram beras yang dijual seharga Rp 12.000 per paket itu, nenek Sarnia terdiam. Dirinya terlihat segera membuang muka dan berbalik mengacuhkan petugas yang tengah memberikan penjelasan.

Berjalan gontai, perempuan yang terlihat mengenakan daster motif bunga merah, kerudung hitam serta sandal jepit biru itu hanya bisa terduduk di ujung pembatas jalan, tidak jauh dari tenda penjualan sembako murah. Dirinya mengaku kesal lantaran perjuangannya yang datang sedari pagi dan menunggu selama lebih dari empat jam itu berakhir sia-sia.

"Padahal udah lama saya nunggu, nggak tau apa ya pada (panitia-red). Saya ke sini juga karena dibilangin pak RT sama pak Lurah juga ada yang jual sembako murah di sini, katanya nggak papa dateng aja bawa surat undangan sama KTP, nah udah sampe di sini, saya diminta kupon, saya nggak punya, soalnya emang nggak dikasih," ungkapnya kesal menahan tangis.

Rasa kekecewaannya pun bertambah usai mengetahui jika beberapa warga yang menurutnya merupakan orang mampu ikut mengantre bersama dirinya dan mendapatkan sembako dari panitia. Sementara, dirinya maupun beberapa tetangganya yang merupakan orang kurang mampu justru tidak mendapatkan sembako murah tersebut.

Berita Rekomendasi

"Saya udah bela-belain jalan kaki-nggak masak buat dateng ke sini. Kita udah ngantri-panas panasan, tapi juga nggak dibolehin beli. Ini sebenarnya buat siapa sih, buat orang miskin apa buat orang yang deket sama orang walikota," jelasnya sembari meninggalkan kantor walikota.

Kekecewaan tidak hanya dilontarkan oleh Sarnia, Yunda (35) warga RT 12/01 Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat pun merasakan hal serupa. Dirinya yang senyatanya merupakan istri dari Ketua RT 12/01 Petojo Utara itu mengaku kesal lantaran sejumlah warganya tidak mendapatkan kesempatan untuk membeli sembako murah.

"Saya jelas kesal, masa warga saya nggak ada yang boleh beli sembako. Saya sendiri juga nggak dikasih tahu kalau beli sembako itu harus pakai kupon, soalnya memang nggak kupon dari kelurahan yang sampe ke saya," protesnya.

Ditemui terpisah, Kasudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah serta Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat, Bangun Richard mengatakan, pendistribusian kupon telah dilakukan pihaknya melalui 11 kelurahan yang ada di wilayah Gambir dan Sawah Besar. Masing-masing kelurahan diberikan sebanyak 80 buah kupon untuk warga kurang mampu.

"Untuk sembako murah yang dijual memang harus menggunakan kupon, nah kupon sendiri kita meminta lurah mendistribusikan melalui RT dan RW. Jadi sebenarnya kita sudah sesuai prosedur," ujarnya singkat.

Walau sebagian besar warga kecewa dengan keterangan Richard, pemandangan ramai Jakarta Pusat Fair tetap berlangsung meriah. Tidak hanya menawarkan aneka makanan dan produk olahan binaan Sudin KUMKMP Jakarta Pusat, hiburan berupa dangdut pun meramaikan suasana Kantor Walikota Jakarta Pusat hingga Sabtu (12/12) mendatang. (Dwi Rizki)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas