Warga Kemang Utara Resah Oleh Serbuan Ulat Bulu
Mereka menempel di batang pohon sampai tembok-tembok pembatas rumah warga.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebuah lahan kosong seluas 200 meter persegi milik Dharma Jaya di RT 01/01 Kemang Utara 9, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2015) dipenuhi oleh ribuan ulat bulu. Bahkan, ulat bulu tersebut sampai memasuki rumah warga dan membuat resah.
Pantauan Warta Kota, lahan di belakang tempat pembelian hewan seperti kambing itu dipenuhi oleh tumbuhan dan rerumputan. Namun, dibalik itu terdapat ulat bulu yang tersebar di beberapa titik. Terlihat beberapa anggota PPSU dari Kelurahan Duren Tiga membereskan rumput-rumput di lahan kosong tersebut.
Menurut salah seorang PPSU, Anto (19) ulat bulu itu tidak gatal. Ulat-ulat itu sudah memakan beberapa tumbuhan yang ada di lahan kosong tersebut. "Kaya ulat dari Jepang dan ngga gatel. Sampai masuk ke rumah warga," kata dia.
Ulat itu berukuran 5 centimeter dan berwarna hitam. Mereka menempel di batang pohon sampai tembok-tembok pembatas rumah warga. Untungnya dari Suku Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan telah menyemprotkan zat pestisida pembunuh serangga.
"Tadi sudah disemprotin sama sudin KPKP untuk menanggulangi ulat sementara," ucapnya.
Salah seorang warga yang tinggal di belakang lahan kosong, Yaya (62) mengatakan ulat itu sudah ada sejak Minggu (20/12). Bahkan sudah menempel di tembok-tembok rumahnya.
Untuk mengantisipasi agar ulat tidak masuk maka ruangan kamar ditutupi oleh lap. Tak hanya itu, ulat itu sudah disemprot oleh Baygon. Namun, ulat-ulat itu tidak mati.
"Banyak banget ulatnya. Sudah disemprot tapi ngga mati juga," kata wanita berjilbab hitam itu.
Wanita yang tinggal di Jalan Kemang Utara 9 nomor 41 itu mengatakan setiap melihat ulat bulu dia langsung kabur. Bulu kuduknya langsung merinding dan menghindari ulat tersebut.
"Saya aja ngeliat ulat langsung kabur. Ga tau deh gatel atau bagaimana. Saya kabur aja," tuturnya.
Sudah beberapa minyak tanah yang dilumeri di tembok rumah mewah itu. Hal ini untuk mengantisipasi ulat masuk ke dalam rumah. Namun, ulat tetap tidak hilang.
"Tau sendiri kan minyak tanah sedang mahal. Udah satu dirijen beli minyak tanah untuk menghalau ulat-ulat," ucapnya.
Lurah Duren Tiga, Endang Mulahatmi mengaku sudah menginstruksikan petugas PPSU untuk membersihkan rerumputan di lahan kosong itu. Serta berkoordinasi dengan Sudin KPKP di tingkat Kecamatan Pancoran untuk menyemprot dengan zat pestisida.
"Kasie Kecamatan sudah bilang kalau disemprot dengan Pestisida. Agar ulat bulu tidak menyebar," kata Endang.
Menurutnya asal dari ulat itu dari sebuah pohon besar yang membusuk. Oleh sebab itu, segera dipotong agar tidak menjalar.
"Tidak ada korban yang gatel-gatel sih. Tapi kita harus tetap menindaklanjuti keluhan warga," ucapnya. (Bintang Pradewo)