Pingsan di Liang Lahat Sang Kakak Saat Penguburan
Tewasnya Anen (55) setelah diseruduk mobil Toyota Vios yang dikemudikan Giovani Hezekiah Chandra (30) meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Editor: Adi Suhendi
"Ayah tuh baik, kerja terus untuk hidupin keluarga. Malah pergi dengan cara seperti ini," ucap Aceng sambil menangis dan mengusap air matanya dengan bajunya yang ternoda dengan tanah kuburan ayah tirinya.
Minnah, ketika diwawancarai mengaku ikhlas akan kepergian suami tercintanya.
Dirinya yang hanya dikarunai tiga anak tiri ini mengaku, Anen merupakan tulang punggung keluarga.
"Bapak itu tulang punggung keluarga kami pak. Dia buruh proyek serabutan," ucapnya.
Lanjut dia, dirinya miris saat mendengar cucunya mengatakan ada seorang kakek-kakek tewas ditabrak mobil sekitar pukul 12.00 WIB.
"Alhasil, anak tiri saya, nyariin alamat kecelakaan, dan suami saya, nggak tahunya tewas di Rumah Sakit (RS) Gading Pluit," ucapnya dengan terisak.
"Saya ikhlas, Saya ikhlas bapak pergi," imbuh dia.
Kedua mata Minnah sayu dan terus mengeluarkan air matanya, membuat tubuhnya lemas dan hampir pingsan.
Beberapa keluarganya pun sesekali memberikannya air putih.
Ia pun melanjutkan, Anen dikenal sebagai sosok penyuka sepeda ontel.
Diakuinya, Anen sempat mengatakan bersepeda baik untuk tubuhnya.
"Katanya kerja maunya naik sepeda ontel kesayangannya. Itu sepeda kesayangannya dia (Anen). Tapi sudah hancur. Katanya kalau kerja naik sepeda bagus buat badan. Bapak pernah bilang begitu," kenang dia.
Jenazah Anen pun, kala itu siap ditutup dengan tanah, usai ditutup dengan beberapa papan di kuburan tersebut.
Sainin, bersama warga pun hendak keluar dari liang lahat untuk segera menutup lubang kuburan Anen dengan tanah.
Beberapa warga pun sudah beranjak dari liang lahat.