Selesai Diautopsi, Jenazah Mirna Sudah di Rumah Duka Darmais
Minggu (10/1/2015) pagi, jenazah Wayan Mirna Salimin (27), perempuan yang tewas usai minom kopi di sebuah mall sudah berada di rumah duka Dharmais
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu (10/1/2015) pagi, jenazah Wayan Mirna Salimin (27), perempuan yang tewas usai minom kopi di sebuah mall sudah berada di rumah duka Dharmais, Jakarta Barat.
Pantauan Tribunnews.com pukul 08.00 WIB, jenazah Mirna sudah berada di rumah duka, ruang flourite dan emerald. Setelah sebelumnya pada Sabtu (9/1/2015) malam jenazah sempat diotopsi di rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Saat ini, belum tampak keluarga Mirna. Menurut informasi keluarga masih di rumah untuk mempersiapkan pemakaman Mirna di Bogor, Jawa Barat siang nanti.
Sebelum dimakamkan, akan ada acara kebaktian di rumah duka selanjutnya jenazah akan dimakamkan di Gunung Gadung, Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, petugas rumah sakit tengah menata bangku-bangku untuk acara kebaktian. Beberapa pelayat sudah datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Tampak jenazah Mirna berada di peti putih yang sudah tertutup, dihiasi dengan karangan bunga serba putih dan foto Mirna.
Sebelumnya pada Sabtu (9/1/2015) tengah malam polisi menjemput jenazah Mirna ke rumah duka Dharmais dan membawanya ke RS Polri Kramat Djati.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti mendatangi rumah duka bersama Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak serta Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.
Krishna dan Musyafak datang sekitar pukul 21.30. Keduanya datang sama-sama mengenakan jaket hitam. Mereka lekas berbicara dengan keluarga di salah satu meja. Sementara pelayat terus berdatangan. Sedangkan polisi-polisi muda dan anggota berdiri diluar ruang duka.
Pihak keluarga tak memperbolehkan wartawan mengambil gambar dari dekat.
Selanjutnya pembicaraan baru selesai pukul 23.00. Kemudian Musyafak mengontak RS Polri Kramat Djati dan meminta ambulance dikirim segera.
Sekitar 15 menit kemudian ambulance tiba dan masuk sampai depan pintu ruang duka. Peti jenazah berwarna putih itu kemudian digotong keluar dan dinaikkan ke dalam ambulance. Ambulance kemudian dikawal dengan iring-iringan mobil polisi menuju RS Polri Kramat Djati.
Krishna mengatakan, pihaknya menduga ada tindak pidana di kasus kematian Mirna. "Dugaannya ada (tindak pidana-red)," kata Krishna kepada wartawan, sesaat sebelum jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Djati, malam ini.
Krishna mengungkapkan, dugaan tersebut muncul setelah polisi memeriksa saksi kunci. "Dari keterangan salah satu saksi, mungkin kematian korban tidak wajar," ujar Krishna.
Makanya, kata Krishna, untuk mengetahui itu lebih jelas dan pasti, pihaknya meminta keluarga untuk mengijinkan dilakukannya autopsi.
"Tadi kami bilang kepada keluarga bahwa kami menduga ada tindak pidana. Tapi apabila tak diautopsi, maka kasus kami tutup. Lalu keluarga setuju. Sehabis autopsi, jenazah akan segera dibawa kembali ke sini, sebab Minggu pagi akan dimakamkan," katanya.