Prarekonstruksi Kematian Mirna: Cium Aroma Kopi Hingga Terasa Mual
Kepolisian melakukan prarekonstruksi untuk mengetahui kronologi kematian Wayan Mirna Salihin.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian melakukan prarekonstruksi untuk mengetahui kronologi kematian Wayan Mirna Salihin.
Prarekonstruksi dilakukan di Restaurant Olivier di West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/1/2016).
Dalam prarekonstruksi Mirna diperankan seorang pelayan Restaurant Olivier.
Tampak juga dua teman Mirna, Jesica dan Hani ikut dalam prarekonstruksi menjelaskan kronologi kejadian saat Mirna minum kopi di restauran tersebut.
Dalam prarekonstruksi tampak, Mirna, Jesica, dan Hani duduk satu meja yang berbentuk bundar.
Mirna duduk diantara Jesica dan Hani pada saat kejadian.
Tampak dalam adegan 42, Hani bersama Mirna berdiri di dekat kasir memilih sesuatu.
tampak juga pelayan menuangkan kopi yang dipesan dari teko ke gelas di hadapan Mirna, Jesica, dan Hani di meja bundar tempat ketiganya berkumpul.
Sumber: Istimewa
Prarekonstruksi kematian Wayan Mirna Salihin di Restaurant Olivier di West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/1/2016).
Kemudian, Setelah meminum es Kopi Vietnam, Mirna merasa terkejut dengan rasa kopi yang diminum.
"It's Awful. It's so bad," tutur Hani saat prarekonstruksi menirukan kata-kata Mirna.
Usai meminum es kopi vietnamese, Mirna mengeluhkan mual.
Pada adegan ke-51, tampak Mirna yang diperagakan seorang pelayan restoran menyodorkan es kopi vietnamese yang diminumnya kepada Hani.
Sumber: Istimewa
Prarekonstruksi kematian Wayan Mirna Salihin di Restaurant Olivier di West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/1/2016).
Hani pun mencium bau kopi yang diminum Mirna.
Kepolisian melakukan prarekonstruksi secara tertutup.
Dalam mengungkap kasus tersebut, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri diturunkan.
Puslabfor Mabes Polri mendatangi Restaurant Olivier di West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/1/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sumber: Istimewa
Prarekonstruksi kematian Wayan Mirna Salihin di Restaurant Olivier di West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/1/2016).
Tim Puslabfor yang beranggotakan empat orang, terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan membawa satu berankas berupa peti kecil.
Mereka datang menggunakan kendaraan mobil jenis Toyota Fortuner berwarna hitam dengan nomor polisi 2734-01.
Sebelumnya, polisi pun sudah melakukan otopsi terhadap jenazah Mirna untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya.
Kepolisian hanya memeriksa lambung dan hati Mirna.
Setelah memeriksa lambung dan hati Mirna, polisi mendapati adanya zat yang bersifat korosif di dua organ tersebut.
"Ada kandungan zat yang menyebabkan keracunan. Sifat zat tersebut asam. Kemungkinan besar meninggal karena keracunan," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, Minggu (10/1/2016) di Polda Metro Jaya menyebut bila dari enam sampel kopi yang dikirim ke Puslabfor Polri diduga salah satunya mengandung sianida.
Sumber: Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Jenazah Mirna saat disemayamkan di rumah duka Dharmais, Minggu (10/1/2016)
"Diduga satu dari enam atau kopi yang diminum korban mengandung zat yang diduga sianida," ujar Krishna.
Krishna Murti pun mengatakan sebelumnya, usai Mirna kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit, pegawai kafe menyingkirkan kopi itu ke dapur.
Lalu pegawai itu diambil setetes kopi memakai ujung sedotan. Kemudian diteteskan di tangannya, lalu dicicipi.
"Ketika Ia mencicipi kopi itu, si saksi itu merasakan rasa yang kebas," kata Krishna.
Bahkan Ia lekas merasakan mual selama setengah jam dan muntah-muntah.
"Padahal itu hanya setetes saja loh. Makanya kami menduga ada sesuatu di kopi itu," ujar Krishna.