TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menurut rencana akan membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) DKI Jakarta, Rabu (13/1/2016), di Hotel Century Park, Jalan Pintu Satu, Senayan, Jakarta Selatan.

Ketua panitia Musprov DKI, dr Yan Herman , mengatakan bahwa bagian protokol Pemprov DKI sudah memberi kabar bahwa gubernur kemungkinan akan hadir untuk membuka acara itu. "Kami sangat berharap Pak Gubernur hadir untuk membuka acara inji," kata dr Yan Herman.

Menurut dr Yan, Musprov Gakeslab DKI ke-7 ini rencananya akan diikuti sekitar dua
ratusan anggota yang terdiri dari pengusaha importir aktif di DKI ditambah 15 pengusaha produsen alat kesehatan.

Ada pun tujuan Musprov sendiri, kata Susana, sekretaris panitia, selain memilih kepengurusan baru juga menyusun program kerja sekaligus mencari solusi atas berbagai permasalahan bisnis dan regulasi alkeslab.

Acara ini juga akan diisi dengan sosialisasi kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan bidang alat kesehatan dan laboratorium. Sebagai contoh kata dr Yan, program E Katalog dan proses tender yang akan disampaikan nara sumber dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). "Pada prinsipnya kami mendukung pemerintah dalam hal ini Guibernur DKI Pak Basuki Tjahaja Purnama yang telah menerapkan program E Katalog untuk pengadaan alat kesehatan dan laboratorium," katanya.

Perizinan

Menyingung soal pengadaan alat kesehatan di Indonesia khususnya di Jakarta, dr Yan mengatakan sejauh ini para anggota Gakeslab mengeluhkan soal sulitnya perizinan dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap sektor ini.

Pengurus Gakeslab yang baru nanti diharapkan bisa meyakinkan pemerintah agar memberikan perhatian dengan mempermudah perizinan sekaligus memberi stimulus kepada para pengusaha sektor ini, sehingga mereka bisa berasaing dengan Negara lain.
Apalagi Presiden Joko Widodo berkali-kali meminta para pengusaha Indonesia untuk bersaing dengan pengusaha dari Negara lain terutama menghadapi Pasar Bebas yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Salah seorang anggota Gakeslab DKI Surya Gunawan Widjaja dari PT Esa Mandiri mengatakan, agar bisa bersaing dengan luar negeri namun pemerintah harus memberi stimulus dan mempermudah perizinan pendirian pabrik alat kesehatan di Indonesia.

Pemerintah Malaysia, kata Surya berani memberi kemudahan izin dan bonus khusus kepada para pengusaha yang berinvestasi di negeri itu. "Nah pemerintah kita juga harus seperti itu agar pengusaha kita bisa bersaing," katanya.

Surya menambahkan , stimulus lain adalah pengurangan pajak. "Sekarang, selain pajaknya mahal juga ngurus izinya sulit. Maka dari itu jumlah produsen alat kesehatan di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari," katanya.