Pluit City Bangun Rumah Pintar Untuk Anak Nelayan Muara Angke
Pluit City Peduli, dibawah naungan Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL),bekerjasama dengan Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) membangun Rumah Pintar dip
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Pluit City Peduli, dibawah naungan Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL),bekerjasama dengan Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) membangun Rumah Pintar diperkampungan nelayan Muara Angke.
Program ini dilaksanakan demi meningkatkan kualitassumberdaya manusia (SDM) anak-anak nelayan agar lebih siap menghadapi tantangan masadepan yang lebih berat.
“Tidak sedikit anak-anak nelayan di Muara Angke yang belum memiliki kesempatanmengenyam pendidikan yang baik akibat beratnya beban ekonomi yang dihadapi orangtuanya,” kata Noer Indradjaja, Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land (APL)pengembang kawasan Pluit City di sela-sela peresmian Rumah Pintar, kemarin.
Menurut dia, pembangunan Rumah Pintar untuk anak-anak nelayan merupakan upayapihak Pluit City untuk membantu agar anak-anak nelayan di Muara Angke tetap bisamengenyam pendidikan yang baik kendati kondisi ekonomi orang tuanya kurang baik.
Sebab rumah pintar ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD),Taman Pendidikan Alquran (TPA), belajar tari, marawis, komputer, serta berbagai kegiatanmeningkatkan keterampilan lainnya.
Sementara itu AVP Public Relations and General Affair Pluit City, Pramono mengatakan, sebelum mendirikan Rumah Pintar, melalui CSR-nya pihak Pluit City telah cukup banyak memberikan berbagai bantuan pendidikan kepada anak-anak nelayan Muara Angke melalui CSR-nya.
Diantara mereka ada yang dimasukan ke pesantren serta kuliah di perguruan tinggi elit dengan biaya hingga ratusan juta rupiah yang seluruhnya ditanggung pihak Pluit City. Untuk ke depannya Pluit City juga akan membangun sekolah dalam rangka turut mencerdaskan bangsa Indonesia.
“Dengan rumah pintar kami ingin membantu anak nelayan Muara Angke untuk bisa belajar di TPA dan PAUD dengan lebih baik. Ini juga menjadi bagian dari upaya membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Pramono.
Sementara itu Sekretaris Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) Muhamad Asrofmengatakan, konsep dari Rumah Pintar sebenarnya tidak berbeda dengan sekolah-sekolahpada umumnya. Namun target yang dituju adalah anak-anak dari para nelayan.
Rumah Pintar bagi anak-anak nelayan Muara Angke sebenarnya sudah cukup lamadijalankan oleh YRAP. Namun sebelumnya kondisinya sangat sederhana akibat keterbatasan
dana.
Dengan adanya bantuan dari Pluit City maka Rumah Pintar kini akan memilikiprogram yang lebih baik dan lengkap. “Saat ini kami sudah mengkonsepkan bahwa rumahpintar ini akan lebih fokus pada pengembangan dari proses belajar yang telah ada sekarang,”kata Asrof.
Setelah direnovasi oleh Pluit City maka Rumah Pintar Muara Angke selanjutnya akan
dapat menampung sekitar 1500 anak-anak nelayan yang ingin menimba berbagai ilmu dan keterampilan.
Sekarang ada 2 ruang kelas yang dapat digunakan untuk belajar komputer, ruang latihan untuk sanggar, TPA dan PAUD, serta ruang yang bisa difungsikan untuk berbagai kegiatan masyarakat nelayan.
Pada kesempatan yang sama Lurah Pluit H. Purnomo SP M.Si mengaku berterima kasih atas perhatianPluit City dalam memfasilitasi kegiatan belajar dan melatih keterampilan warganya.
Dibanding wilayah lain di Pluit kawasan Muara Angke tergolong banyak dihuni warga yangsecara ekonomi kurang beruntung.
“Mudah-mudahan anak-anak nelayan bisa menimba pengetahuan yang baik di RumahPintar ini seperti anak-anak di wilayah lainnya,” kata Purnomo.