Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah Mirna: Logika Saja, Anak Saya Minum Kopi Mengandung Sianida yang Dipesan Jessica

Ayah Wayan Mirna Salihin (27) Darmawan Salihin mengatakan anaknya tewas setelah minum es kopi yang sebelumnya dipesan Jessica Kumala Wongso (27).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ayah Mirna: Logika Saja, Anak Saya Minum Kopi Mengandung Sianida yang Dipesan Jessica
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Dermawan Salihin 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah Wayan Mirna Salihin (27) Dermawan Salihin mengatakan anaknya tewas setelah minum es kopi yang sebelumnya dipesan Jessica Kumala Wongso (27).

Hal tersebut yang membuat curiga bila Jessica orang yang membubuhkan racun sianida di kopi yang diminum anaknya.

Ditemui di kediamannya, Jalan Sunter Garden Blok D3 nomor 8, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Darmawan mengomentari penetapan tersangka Jessica.

"Saya sih melihat secara logikannya saja ya. Anak saya meminum kopi mengandung racun sianida yang dipesan J. Itu kan fakta yang ada ya. Sekarang, dia (Jessica) sudah jadi tersangka bahkan," ucap Dermawan, Senin (1/2/2016).

Ia juga menampik dan tidak percaya apabila karyawan Olivier yang menaruh racun sianida di kopi yang diminum Mirna.

"Kalau memang ada orang lain lagi, ya siapa? Masa tukang kopinya? Mati dong semua orang di situ," ucapnya.

Ia kembali meyakini, Jessica lah yang menaruh sianida ke dalam kopi anaknya.

BERITA REKOMENDASI

Darmawan juga menganggap polisi tidak sembarangan dalam menentukan status seseorang menjadi tersangka.

"Polisi saya yakin tidak akan sembarangan menetapkan status seseorang menjadi tersangka, apalagi dalam kasus pembunuhan begini. Penetapan Jessica jadi tersangka kan dari polisi. Kita hanya sebagai korban. Saya sudah shock, sudah cape," ungkapnya.

Darmawan pun berharap kepada pihak kepolisan untuk bisa lebih cepat melengkapi berkas-berkas yang sudah dimiliki agar kasus yang terjadi tidak melebar.

"Bisa berbahaya. Karena jika tersangka lolos dari jeratan hukum, modus tersebut akan digunakan orang lain untuk membunuh. Justru polisi arahnya jangan berkembang terus nanti orang lain bisa bunuh orang lain," katanya.

Dermawan tidak ingin kasus yang menimpa anaknya terjadi terhadap orang lain.


Ia pun tidak ingin modus pembunuhan yang merenggut nyawa anaknya digunakan pihak lain untuk melakukan hal yang sama.

"Hanya sianida dengan kopi tau tau lepas begitu saja dari jerat hukum. Itu yang berbahaya sekali. Bisa-bisa bisa kalian kena. Insya Allah dalam waktu dekat ini polisi akan melengkapi berkas-berkas seperti itu di pengadilan nanti," ungkapnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas