Taufik Wanti-wanti Ahok yang Mengusulkan Premium Dihapus
Sekitar 70 persen merupakan masyarakat dengan kelas menengah ke bawah.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik ingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait usulan hapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Jakarta.
Masyarakat yang tinggal di Jakarta, kata Taufik, tidak semuanya kelas menengah ke atas. Bahkan, menurut data yang dimiliki Taufik, berkisar 70 persen merupakan masyarakat dengan kelas menengah ke bawah.
"Jangan membebani rakyat," kata Politisi dari Gerindra ini di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).
Taufik menyarankan, bahwa sebaiknya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki sarana tranportasi umum, terutama bus Transportasi Jakarta (TransJakarta).
Dia tak menerima alasan Pemprov DKI akan mengalihkan subsidi BBM jenis premium, ke subsidi transportasi umum. Pasalnya, transportasi umum yang ada belum semuanya memadai.
"Transportasi umumnya memang sudah beres? Orang bentar-bentar kebakaran," ujarnya.
Taufik mewanti-wanti Ahok. Dia berkeyakinan, usulan yang dilancarkan Ahok akan mengundang kemarahan publik.
"Masyarakat pasti demonstrasi ramai-ramai. Jakarta itu, mayoritas masih orang miskin," kata Taufik.
Sebelumnya, Ahok mengusulkan kepada PT Pertamina untuk menghapus BBM jenis premium dari Ibu Kota.
Ada beberapa hal yang dipertimbangkan Pemerintah Provinsi DKI sebelum benar-benar mengusulkan dihapusnya BBM jenis premium.
"Satu, pihak negara hemat karena tidak impor. Kedua, mengurangi polusi. Ketiga, memaksa yang naik motor pindak kebus," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.