Pengacara Sebut Jessica Depresi Saat Rekontruksi, Ini Penyebabnya
Jessica depresi karena ada sesuatu yang enggak cocok, dan dipaksakan untuk cocok
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka Jessica Kumala Wongso (27), mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (7/2/2016) selama lebih kurang 11 jam.
Menurut pengacara Jessica, Yudi Wibowo S, kliennya itu sempat depresi di sela-sela rekonstruksi.
"Iya, Jessica depresi karena ada sesuatu yang enggak cocok, dan dipaksakan untuk cocok," kata Yudi, di lokasi rekonstruksi, Minggu malam.
Selain itu, menurut Yudi, Jessica depresi karena tidak melihatnya saat rekonstruksi berlangsung.
"Saya dikira pergi padahal saya disampingnya, enggak kelihatan," ujar Yudi. Usai rekonstruksi, Jessica meninggalkan Kafe Olivier, bersama para penyidik.
Ia lalu kembali ke rumah tahanan Polda Metro Jaya.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, rekonstruksi dilakukan dalam dua versi adegan, yakni versi Jessica dan versi polisi.
Dalam versi Jessica, ada 56 adegan rekonstruksi. Sementara itu, ada 65 adegan dalam rekonstruksi versi polisi.
Adanya dua versi rekonstruksi ini terjadi karena Jessica menolak adegan versi polisi. Salah satunya saat diminta mengikuti adegan sesuai rekaman kamera pengawas (CCTV).
Pasalnya, pihak Jessica merasa tak pernah diperlihatkan CCTV sehingga menolak mengikutinya.
Hasil rekonstruksi ini akan melengkapi berkas perkara yang nantinya akan dibawa ke persidangan.